Wednesday 11 February 2015

FF Yoonhae: Still Our Love Is Continue


Part 1

Author       : Dhesty
Cast           : Lee Donghae >< Im Yoona
Other Cast : You can find by your self



“Mwo?!!” yeoja yang mengenakan kaos putih dan bawahan jins bewarna biru diatas lutut tersentak mendengar penuturan lawan bicaranya. “Kau pasti bisa melakukannya. Kau itu orang yang professional.” ujar seorang laki-laki paruh baya yang sedang duduk di kursi kesayangannya.
Yeoja yang memiliki rambut terurai indah itu tampak berpikir. “Segera persiapkan dirimu. Aku akan mengatur semuanya.” tambah namja sipemilik salah satu agensi terbesar di Korea itu. Belum sempat yeoja itu protes namja itu sudah langsung bangkit dari kursinya dan meninggalkannya begitu saja.

.

.

@Dorm Suju

Seperti biasa, jika ada waktu luang Sungmin akan menemani Kyunhyun bermain game. Shindong, Heecul dan Kang in memilih untuk tidur di kamar mereka masing-masing. Berbeda dengan Siwon yang selalu menghabiskan waktunya di rumahnya tercinta di Gangnam. Sementara itu dua namja tengah disibukkan oleh beberapa lembar lirik lagu.

“Apa kau sudah menyelesaikannya?” tanya namja yang sering dipanggil Eunhyuk. “Sebentar lagi.” jawab namja yang terkenal sensitif itu. “Apa lagi yang perlu kau benahi?” tanya Eunhyuk sembari menyambar lembaran kertas yang ada di tangan Donghae.

“Kurasa kata-kata di bagian ini masih kurang tepat.” Donghae menggarisbawahi kata-kata yang ia maksud. “Bagaimana menurutmu rap-nya?” Eunhyuk memperlihatkan rap lagu yang baru saja ia tulis.

“Apa ada yang perlu aku benahi?” tanya Eunhyuk, Donghae memperhatikan setiap kata yang Eunhyuk gunakan. “Ani. Ini sudah sangat baik. Aku akan segera menyelesaikan lirikku.” Donghae segera mengambil lembaran miliknya.

“Donghae-ah…” panggil Eunhyuk sembari menyimpan lirik rap-nya. “Ehm…?” tanya Donghae tanpa menatap Eunhyuk. “Apa kau yakin dengan semua yang kau lakukan ini?” tanya Eunhyuk ragu.
“Apa yang kau bicarakan?” tanya Donghae. “Jangan pura-pura tidak tahu.” tutur Eunhyuk. Donghae pun menatap wajah sobatnya itu, “Ada apa?” tanyanya lagi. “Yoona. Apa kau menjadi bodoh karena tidak lagi bersamanya?” tanya Eunhyuk.

“Apa yang sedang kau pikirkan o…?” Donghae menjitak kepala Eunhyuk. “Aku baik-baik saja. Bahkan aku merasa lebih baik tanpanya.” tambah Donghae. “Jangan berbohong, namja babo. Kau pikir aku siapa? Aku sudah mengenalmu dengan sangat baik, tidak ada orang yang mengenalmu sebaik aku.” ujar Eunhyuk.

“Geurae…? Akh… seharusnya kau menjadi istriku.” ucap Donghae disertai senyuman khasnya. Namja itu kemudian berjalan menuju pintu.

“Kya!!! Kau mau kemana?” tanya Eunhyuk. “Ke kamar mandi. Apa kau mau ikut?” tanya Donghae dengan nada bercanda. Eunhyuk mendengus kesal.



**********



Keesokkan Harinya

Seorang yeoja yang mengenakan kaos putih dan celana jins hitam di atas lutut dihiasi rambut ala top knot tampak memikirkan sesuatu sambil sesekali meminum sebotol mineral yang dipegangnya. Ia teringat saat dirinya menepis tangan seorang namja yang berusaha meraih lengannya.

Dalam seketika, bayangan-bayangan tentang namja itu bermunculan. Yeoja yang dikenal paling kuat 
di antara member snsd yang lain berkali-kali menghembuskan nafas panjang. Akhir-akhir ini dia selalu saja memikirkan namja itu. Ditatapnya gelang yang melingkar di pergelangan tangannya dengan gantungan sebuah huruf D  yaitu inisial dari namja yang tengah dipikirkannya.

“Yoong…” panggil Yuri yang berhasil mengalihkan perhatian yeoja rusa itu. “Ne?” tanya Yoona sembari menoleh ke sumber suara. “Kenapa kau melamun? Apa yang kau pikirkan? Jangan katakan kau sedang memikirkan Jessica.” tutur Yuri. Yoona hanya tersenyum tipis. “Ayo, kita latihan. Hyoyeon eonnie dimana?” tanya Yoona.

“Itu” ujar Yuri sembari berjalan menghampiri Hyoyeon diikuti Yoona. “Brakkk…” tiba-tiba saja Tiffany membanting ponselnya dari arah pintu. Semua member yang ada di ruang praktik spontan menoleh ke arahnya. “Fany-ah, waeyo?” tanya Sooyoung. “Apa yang ada dipikiran yeoja itu? Apa dia tidak memikirkan kita?” decak Tiffany dengan emosi yang meledak sembari berjalan mendekati Taeyon dan Sooyoung yang sedang duduk di lantai.

Seohyun segera mengambil ponsel Tiffany yang terlempar jauh. “Eonnie, apa yang terjadi?” tanya Yoona yang masih keheranan. “Jessica. Dia tidak bisa ikut latihan lagi.” jawab Tiffany.
“Dia pasti sibuk mengurusi bisnis barunya itu.” tutur Sunny sembari tersenyum miris. “Apa dia tahu apa yang telah dilakukannya?” tanya Taeyon yang mulai terbawa emosi.

“Mungkin dia punya alasan…” belum sempat Hyoyeon menyelesaikan kata-katanya, Taeyon langsung memotongnya.
 
“Jangan membelanya. Aku sudah lelah dengan semua ini. Sepertinya dia benar-benar ingin dikeluarkan” potong Taeyon.

“Eonnie, kau harus mendengarkan penjelasan dari Sica eonnie dulu.” ujar Seohyun dengan nada suara yang mulai naik. “Aku lelah. Dia benar-benar sudah kelewatan.” kesal Taeyon.

“Lalu apa yang akan kita lakukan?” tanya Yuri. “Kurasa tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain mengeluarkan dia dari group kita.” jawab Taeyon yang berhasil membuat semuanya menatap tak percaya.

“Apa yang kau bicarakan? Kita akan segera come back dengan single terbaru kita Mr. Mr. Setidaknya berilah dia kesempatan sampai single terbaru kita keluar. Kalau memang tidak ada perubahan sama sekali barulah kita keluarkan.” ujar Hyoyeon.

Taeyon menatap Hyoyeon dengan nanar. “Tenangkan dulu dirimu, eonnie. Kau harus mempertimbangkan masukan dari Hyoyeohn eonnie. Kurasa ada baiknya jika kita memberi Sica eonnie kesempatan.” tutur Seohyun dengan nada bicara yang tenang.

Leader mereka pun tampak berpikir sejenak. “Baiklah. Aku akan mempetimbangkan pendapatmu” ucap Taeyon.

.

 .


Seminggu Kemudian

Keringat bercucuran membasahi tubuh namja-namja idol yang tengah terkapar kelelahan di ruang praktik mereka. Nafas yang tersengal-sengal mengisi ruangan persegi itu. Satu persatu member group papan atas itu mengambil minuman mereka dan meminumnya tanpa membiarkan setetes pun mineral itu jatuh ke lantai.

“Arrrggghhh….!!!” Eunhyuk meletakkan botol mineralnya secara kasar ke lantai dan membaringkan tubuhnya. “Aku masih haus…” Sungmin menatap botol-botol member lain berusaha menemukan botol yang masih berisi air karena dia masih sangat kehausan.

“Donghae-ah…bisakah kau ambilkan kami semua mineral di bawah. Diantara kita semua hanya kau yang tampak tidak terlalu haus.” suruh Kang in. “Baiklah. Aku akan segera turun.” namja yang penurut itu langsung bergegas dan turun untuk mengambil beberapa botol mineral.

Nyanyian-nyanyian merdu mengiringi ayunan langkah kakinya. Berkali-kali ia membungkukkan tubuhnya menyapa para staff yang berkeliaran seperti lebah pekerja.

Langkah kakinya langsung terhenti ketika dia sudah berada di lantai bawah. Bukan karena sudah sampai di tempat tujuannya, namun ada pemandangan lain yang berhasil mengalihkan perhatiannya.

Namja ikan itu menatap seorang yeoja yang sangat ia kenal dan bahkan pernah sangat dekat dengannya tengah masuk ke mobil seorang namja dihiasi senyuman yang manis di wajahnya. Ini pertama kalinya yeoja itu tersenyum semanis itu sejak beberapa bulan yang lalu. Namja yang masih terpaku itu belum juga beralih dari sana sampai mobil yang dinaiki yeoja itu meninggalkan tempat parkir.

“Hyeong…kenapa kau lama sekali? Mereka sudah menunggumu.” ujar Ryeowook yang berhasil mengalihkan perhatian Donghae. “Ne. Aku akan segera mengambilnya.” Donghae pun segera meninggalkan tempat itu. Ryeowook ikut menatap keluar mencoba menemukan objek yang berhasil membuat namja ikan itu terpaku, namun bmw hitam itu sudah meninggalkan tempat parkir.



*********


“Wah…Oppa…oppa…apa kau melihatnya…? Pemandangannya sangat indah.” ujar Yoona sembari membuka kaca mobil. Seunggi tersenyum melihat reaksi Yoona. “Kya…apa kau ingin melihat matahari terbenam?” tanya Seunggi. Yoona langsung menatap wajah namja yang berada di sampingnya.

“Jeongmalyo? Eodi?” tanya Yoona antusias. “Aku akan membawamu ke tempat itu.” tutur Seunggi. “Geurae? Akh…sudah lama sekali aku tidak melakukannya. Aku rindu moment-moment seperti ini.” kata Yoona dan kembali menatap keluar melalui pintu mobil Seunggi.

“Oppa…apa aku boleh merentangkan tanganku?” tanya Yoona. “Kau akan mengganggu arus lalu lintas.” jawab Seunggi. “Akh…sayang sekali. Padahal aku ingin sekali melakukannya.” ucap Yoona kecewa. “Kau bisa melakukannya lain waktu.” tutur Seunggi. “Apa kau mau menemaniku?” tanya Yoona. “Tentu saja. Sebut saja kemana kau ingin pergi. Jika aku punya waktu aku akan mengantarmu ke tempat itu.” jawab Seunggi.

“Jhinjja?” tanya Yoona dengan antusias. “Ne. Bagaimana persiapan untuk single terbaru kalian?” tanya Seunggi. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semuanya sudah di persiapkan dengan matang.” jawab Yoona sembari menatap keluar jendela. “Aku akan ke tempatmu kalau aku punya waktu.” tutur Seunggi. “Jangan terlalu memaksakan diri, Oppa. Lagi pula bukankah oppa juga sibuk untuk syuting drama terbaru oppa.” ujar Yoona.

“Bagaimana denganmu? Apa kau ada tawaran untuk syuting lagi?” tanya Seunggi. “Untuk kali ini masih belum. Kami harus fokus pada single terbaru kami. Jika kami tidak ada acara manggung, aku akan menerima tawaran lagi.” jawab Yoona.

.

.


@Dorm Suju

Donghae terpaku menatap keluar melalui jendela kaca kamarnya. Bayangan Yoona naik ke mobil seseorang tadi siang kembali muncul di pikirannya. Namja ikan itu bertanya-tanya dalam hati mengenai namja yang ada di dalam bmw hitam itu.

Dengan segera ia menarik kursi yang ada di sampingnya dan mencari lirik lagu yang sudah di tulisnya di selembar kertas. Setelah berhasil menemukannya, namja yang paling mudah menangis itu langsung mengganti beberapa baris dari lirik lagu tersebut. “Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Siwon sembari berjalan mendekati Donghae. Namun namja yang ditanya sibuk menghapus beberapa baris lirik lagu yang sudah ditulisnya.

Siwon pun membaca lirik lagu yang baru saja digantinya itu.“Kya…dari mana kau mendapatkan kata-kata itu?” tanya Siwon dan menyambar lembaran itu. Donghae hanya terdiam. “Donghae-ah, apa kau benar-benar melihatnya?” tanya Siwon tak percaya.

“Ne. Sepertinya yeoja itu sudah menemukan penggantiku.” jawab Donghae. “Jangan asal bicara. Selama ini aku tidak pernah melihat Yoona dekat dengan namja mana pun. Walaupun kenyataannya banyak namja yang berusaha mendekatinya.” tutur Siwon.

“Aku sendiri masih bertanya-tanya mengenai seseorang yang mengendarai bmw hitam itu.” ucap Donghae. “Bisa saja di dalam mobil itu seorang yeoja.” ujar Siwon. “Ani. Pemilik mobil itu adalah seorang namja.” sangkal Donghae.

“Apa kau yakin?” tanya Siwon memastikan. “Ne. Aku yakin penglihatanku tidak salah. Hanya saja wajahnya tidak terlalu jelas.” jawab Donghae.

“Kalau semua itu memang benar. Aku akan berusaha untuk mencari tahu siapa namja itu. Kau tenang saja. Aku akan selalu berpihak padamu.” ujar Siwon dan meletakkan tangannya di bahu Donghae. Donghae pun tersenyum tipis.



**********


@Dorm Snsd

“Sica-ya, kau dari mana saja?” tanya Taeyon yang pura-pura tidur di sofa. “Aku dari rumah.” jawab Jessica santai sembari berjalan menuju kamarnya. “Kau yakin? Lalu siapa yang berhenti di depan restoran bersama seorang namja? Apa itu bukan dirimu?” tanya Taeyon.

“Kurasa eonni salah lihat.” ujar Jessica dan masuk ke kamarnya. “Brakkk….” Taeyon membanting pintu kamar Jessica secara kasar. “Waeyo…?” tanya Jessica keheranan. Yoona, Tiffany, Hyoyeon, Sunny dan Seohyun keluar dari kamar mereka. Sementara Sooyoung dan Yuri keluar dari arah dapur.

“Apa kau sudah tidak tahan lagi bersama kami o…?!!!!” tanya Taeyon dengan nada yang tinggi. “Aku lelah, eonnie. Tidak bisakah nanti saja marahnya?” Jessica merebahkan tubuhnya di kasurnya yang empuk. “Aku yakin kau sudah tidak lagi waras.” Taeyon melempar boneka yang ada di lemari Jessica ke wajah pemiliknya.

“Eonnie…!!!” teriak Jessica. “Waeyo…? Apa kau marah…??!!!” ujar Taeyon tak kalah nyaringnya dengan Jessica. Dengan segera Jessica bangkit dari kasurnya dan langsung menyerang Taeyon. Terjadilah saling jambak rambut. Member lain berusaha memisahkan keduanya namun Yuri langsung terdorong ke pintu. Melihat itu Yoona segera ambil bagian. Ia membantu Hyoyeon menarik Jessica sementara Sooyoung dan Sunny menarik Taeyon.

“Akan kubunuh kau…!!!” teriak Taeyon dengan penuh emosi. “Hentikan…!!!” teriak Yuri dengan suaranya yang besar sehingga berhasil menghentikan perkelahian yang sangat sengit itu.

Selang beberapa menit, semuanya duduk di sofa dengan tempat duduk Taeyon dan Jessica yang saling berjauhan. “Aku mewakili semua member yang ada di sini. Sica-ya, apa yang lebih penting dari snsd? Kenapa setiap kali latihan kau selalu tidak ikut? Kami sudah lelah membuat alasan pada menejer agar kau tidak disalahkan. Tapi kau seperti tidak tahu berterima kasih.” ujar Sooyoung.

“Bukankah beberapa waktu yang lalu aku sudah mengatakannya pada kalian kalau aku sudah muak dengan semua ini. Kalian saja yang memaksaku agar tetap bertahan.” Jessica langsung membuang muka.

“Sica-ah, semua itu karena kami peduli denganmu. Kita ini keluarga. Bagaimana mungkin kami bisa melepaskanmu yang merupakan salah satu anggota keluarga kami.” ujar Sooyoung, Jessica tersenyum miris. Sementara Taeyon tengah berusaha menahan emosinya.

“Lalu apa kalian menyalahkanku atas semuanya ini? Aku sudah berusaha untuk bertahan. Tapi ketua kalian itu selalu saja mencari-cari kesalahanku.”  ujar Jessica.

“Jessica…!!!” teriak Tiffany, akhirnya emosinya meledak. “Wae?” tanya Jessica setengah lirih dengan senyum meremehkan. “Apa tata kramamu hilang karena namja luar negeri itu? Itulah pengaruh negara barat, kau terlalu bodoh untuk bergaul bersama mereka.” ujar Tiffany. Lagi-lagi Jessica tersenyum miris. “Aku lelah. Aku ingin tidur.” yeoja dingin itu segera bergegas ke kamarnya.

.

.

Donghae menatap lekat layar datar ponselnya. Ada keraguan di hatinya saat ingin mengirim pesan singkat pada seseorang. Berkali-kali ia membatalkan pengiriman pesan itu. Namun berkali-kali juga ia berusaha mengirimnya. Sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk mengirim pesan yang sedari tadi diketiknya.

Bisakah kita bertemu malam ini?’ Donghae berpikir kalau pesan singkatnya tidak akan mungkin dibalas. Namun diluar dugaannya, ‘Kita bertemu di tempat biasa.’ balas Yoona. Namja sipemilik suara agak sengau ini langsung menyambar jacket, topi, kaca mata dan maskernya. Dengan segera ia keluar dari kamarnya.

“O…Donghae-ah…kau mau kemana?” tanya Heecul yang sedang berdiri di depan layar kaca hendak mengganti chanelnya. “Aku keluar sebentar, Hyeong” jawab Donghae dengan langkah tergesa-gesa.
Selang beberapa menit kemudian Donghae pun sampai di tempat tujuannya. Lagi-lagi ia tak percaya kalau Yoona tengah menunggu dirinya. “Sudah lama sekali kita tidak duduk berhadapan seperti ini.” ujar Donghae sembari mendudukkan tubuhnya di kursi tepat di hadapan Yoona.

“Tak kusangka oppa akan mengenakan topi itu kemari.” tutur Yoona sembari tersenyum miris dan langsung membuang muka. “Tidak ada alasan khusus, hanya ingin memakainya saja. Lagipula topi ini tidak terlalu buruk.” jawab Donghae.

“Apa yang ingin oppa katakan padaku?” tanya Yoona. “Besok aku akan berangkat ke London untuk pembuatan MV terbaru kami.” ujar Donghae sembari menatap bola mata Yoona. Yeoja sipemilik bibir tipis itu pun mulai memfokuskan pandangannya pada lawan bicaranya. “Kemungkinan kami akan merayakan tahun baru di sana.” tambah Donghae. Yoona langsung mengalihkan pandangannya. 
“Kurasa kita harus memesan minum.” ujar Yoona. “Ahjumma, ambilkan aku sebotol soju.” tutur Donghae setengah berteriak yang berhasil membuat Yoona menatapnya.

“Kya…apa yang baru saja oppa katakan? Soju? Sejak kapan oppa mulai mengonsumsi barang itu? Bukankah oppa paling tidak kuat minum?” tanya Yoona. “Berkat dirimu, aku menjadi peminum yang tidak terlalu buruk.” jawab Donghae sembari menampakkan senyum singkatnya.

“Apa karena berpisah dariku oppa mengubah semua kebiasaan oppa?” tanya Yoona.  “Tidak semua, hanya beberapa.” jawab Donghae, Yoona tersenyum miris.
Pesanan Donghae pun tiba. Tanpa berlama-lama Donghae langsung menuangkan sebotol soju ke dalam gelasnya. Yeoja yang ada di hadapannya hanya terdiam memperhatikannya. Saat Donghae hendak meminum soju itu, dengan segera Yoona menyambarnya lalu meminumnya.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Donghae sedikit kaget melihat sikap Yoona barusan. “Apa oppa sudah tidak waras? Kenapa oppa melakukan semua ini?” tanya Yoona setelah menghabiskan segelas soju dengan sekali tuguk.

“Tak kusangka kau masih memikirkanku. Aku sendiri bahkan tidak peduli dengan diriku.” Donghae tersenyum miris. “Jangan bodoh, oppa. Masih banyak yeoja lain yang bisa menggantikan diriku. Apa hanya karena aku oppa menjadi namja yang buruk…o? Apa oppa lupa pesan ahjussi untuk menjauhi semua itu.” ucap Yoona. Mendengar appanya disebut, ekspresi Donghae langsung berubah drastis.

“Bisakah kau tidak membawa appaku dalam hal ini?” mata Donghae tampak mulai berkaca-kaca, ia berusaha mengedipkan matanya untuk menyamarkan air matanya yang mulai menggenangi seluruh bola matanya.

Yoona terpaku menatap bola mata Donghae. Ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Dalam sekejap keduanya diselimuti keheningan. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Satu persatu pengunjung restoran langganan mereka mulai menyingkir. Sampai akhirnya tinggal mereka berdua yang saling menatap dalam keheningan.

“Apa kalian masih belum ingin pulang? Sejak tadi kalian tidak kelihatan seperti sedang berbincang.” ujar ahjumma sembari membersihkan meja-meja di samping Yoona dan Donghae.
Tidak ada jawaban. Hanya hembusan nafas mereka yang saling bersahutan. Keduanya seperti sedang bertarung menggunakan tatapan mata mereka. “Yoona-ssi, Donghae-ssi, ahjumma ingin segera tutup. Ini sudah hampir pukul satu dini hari.” ahjumma pun mendekati meja Donghae dan Yoona.

“Mian, ahjumma. Kami akan segera pergi.” Donghae akhirnya buka mulut dan menarik lengan Yoona.

“Kita pulang naik mobilku.” Donghae segera membukakan Yoona pintu, setelah itu ia pun ikut naik dan mulai menyalakan mesin mobilnya. Tidak lama kemudian keduanya segera meninggalkan tempat itu.




*********



Sebulan Kemudian

Akhir pekan ini cuaca sangat bersahabat, selama beberapa hari ini langit terus saja menangis sambil menjerit. Namun hari ini seakan ada pawang hujan yang menjauhkan awan-awan mendung dari pusat kota Seoul.

Cahaya jingga kekuning-kuningan menyapu bersih seluruh kota. Ia tidak membiarkan satu pun tempat tanpa terkena cahayanya. Di sebuah bangunan bertingkat, cahayanya berhasil membangunkan namja-namja yang merupakan artis papan atas yang berada di dua lantai yang berbeda.

Semua orang tahu kebiasaan namja pemilik bola mata yang teduh ini. Dia selalu saja bangun paling awal di antara member suju yang lainnya. Karena hari ini mereka libur dari semua kegiatan, namja itu pun memiliki banyak waktu untuk merapikan tempat tidurnya.

Di tatapnya tempat tidur yang berada di sampingnya. Lagi-lagi kosong. Ia sangat merindukan malaikatnya yang tanpa sayap itu. Tanpa pikir panjang, namja ikan itu langsung menyambar ponselnya dan menghubungi leadernya.

“O…hyeong…” ujar Donghae.

“Donghae-ah, apa kau merindukanku? Tidak biasanya kau menghubungiku pagi-pagi begini.” jawab Leeteuk di ujung telepon sana.

“Ne, aku sangat merindukanmu, hyeong. Kapan kau akan kembali?” tanya Donghae. Leeteuk terkekeh kecil. “Apa kau sudah tidak sabar menungguku kembali?” tanya Leeteuk dengan nada bercanda.

“Aku kesepian. Hyeong, setiap malam aku merasa ada seseorang yang menempati tempat tidurmu.” ucap Donghae. “Jangan menakuti dirimu sendiri namja babo. Kau itu sudah tua. Jangan bertingkah seperti anak kecil lagi.” ujar Leeteuk. “Sesering apa pun kau mengatakannya, aku tetap anak kecil untukmu.” jawab Donghae. “Baiklah. Apa dongsaeng kecilku ini sudah memiliki pacar baru? Nada bicaranya sepertinya berbeda dari biasanya.” tutur Leeteuk.

Donghae terdiam sejenak. “Katakan padaku semua rahasiamu. Akhir-akhir ini kau tidak menyetor sebuah rahasia padaku.” tutur Leeteuk.

“Hyeong, aku tidak tahu harus melakukan apa.” jawab Donghae lirih. “Tentang apa? Apa kau menyembunyikan sesuatu?” tanya Leeteuk.

“Donghae hyeong…!!” panggil Ryeowook sembari membuka pintu kamar Donghae yang berhasil membuat Donghae menatap ke arahnya. “Wookie-ah, waeyo?” tanya Donghae dengan ekspresi keheranan. “Apa kau belum mengetahuinya?” tanya Ryeowook.

“Mwoga?” tanya Donghae tanpa memutuskan teleponnya. “Keluarlah, kau harus melihat sesuatu.” Ryeowook segera menghidupkan tv. Shindong dan Heecul pun keluar dari kamar mereka ketika mendengar kegaduhan. “Wookie-ah, kenapa pagi-pagi begini kau membuat keributan…?” tanya Heecul dengan mata setengah terbuka. “Hyeong, kalian harus melihatnya…” ujar Ryeowook.

‘Seorang artis papan atas Im Yoona yang bernaung di bawah salah satu agensi terbesar di korea yaitu SM Entertaiment dikabarkan tengah menjalin hubungan dengan Lee Seunggi. Beberapa foto Yoona yang hendak pergi kencan bersama Seunggi beredar di media sosial. Berita ini dikuatkan dengan adanya konfirmasi dari pihak agensi Yoona maupun Seunggi.’ 

“Kya…apa itu?” tanya Eunhyuk sembari berjalan mendekati tv yang di kerumuni beberapa member suju. Kyunhyun dan Sungmin juga ikut melangkahkan kaki menyusul Eunhyuk. Semua member suju berada dalam suasana yang tegang. Mereka saling bertatapan satu sama lain dengan ekspresi heran becampur kaget dan tak percaya. 



TBC


Baca part selanjutnya ya readers.....Annyeong......

Monday 9 February 2015

FF Yoonhae Terbaru



Secret In The Dorm



Author  : Dhesty
Cast      : Im Yoona >< Lee Donghae
Other Cast : You can find by your self


Annyeonghaseyo…author kembali ni lagi readers…Sebuah ff  Yoonhae akhirnya berhasil author hadirkan kembali. Mian ya kalau ceritanya tidak terlalu menarik. Jangan lupa commentnya ya…? Wajib….!!!! Tinggalkan jejak anda.
Happy Read……


Yoona PoV
“Mwo?!!!” aku tersentak mendengar penuturan Soo Man ahjussi.
“Kurasa kau juga tahu tentang hal ini. Rating drama yang kau perankan tidak ada peningkatan sama sekali. Hampir dari semua drama yang kau perankan ratingnya seperti itu. Walaupun ratingnya naik namun tidak bisa menyaingi drama lain yang melonjak hingga ke beberapa negara.”

Kurasa Soo Man ahjussi sedang menjatuhkanku sekarang. Tapi aku tidak tau apa motifnya melakukan ini. Aku tahu betul seperti apa ahjussi bermulut pisau ini. Dia akan menjatuhkan seseorang, tapi setelah itu dia akan memberikan solusi pada orang yang telah dijatuhkannya itu. Apakah dia juga akan melakukan hal yang sama padaku?

“Kau tau apa tujuanku memanggilmu kemari?” tanya ahjussi yang berhasil membuatku menatapnya dengan penuh pertanyaan.

“Aku ingin kau melakukan sesuatu.” ahjussi menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan. Aku sudah punya firasat yang buruk terhadap apa yang akan dikatakannya nanti.
 Yoona PoV End

.

.


Author PoV
Yoona mengayunkan kakinya dengan tempo yang lambat. Perkatan Soo Man tadi terus terngiang di telinganya. Beberapa staff yang menyapanya ia respon dengan setengah hati. Pikirannya berkecamuk sekarang, ia bahkan tidak bisa berjalan dengan benar.

Yeoja rusa itu hampir terjatuh saat menuruni tangga, beruntung Sungmin dengan segera menarik lengannya. “Sungmin oppa” ucap Yoona setengah kaget.

“Kau harus memperhatikan jalanmu.” ujar Sungmin. “Gomawoyo” Yoona membungkukkan tubuhnya berkali-kali yang direspon dengan sebuah senyuman oleh Sungmin.

“Apa aku harus melakukannya?” batin Yoona. “Yoong…” panggil Yuri.
“Yul eonnie” jawab Yoona.

“Kenapa kau kelihatan tidak bersemangat? Apa yang dikatakan ahjussi? Apa dia memarahimu?” tanya Yuri berturut-turut.

“Ani. Ahjussi hanya bertanya mengenai drama yang kuperankan.” jawab Yoona.
“Geurae? Ayo percepat langkah kakimu. Kita harus kembali latihan. Tadi menejer kita mengamuk.” ujar Yuri. “Jhinjjha? Kenapa bisa seperti itu?” tanya Yoona.

“Tadi dia ke ruang praktik kita untuk melihat perkembangan kita, karena hasilnya sama dengan sebelumnya, dia marah dan menyuruh kita lembur malam ini sebagai hukumannya.” jawab Yuri.

“Mwo? Akh….sudah kukatakan sebelumnya, kalian saja yang latihan tidak serius” kesal Yoona dan meninggalkan Yuri.

“Mwo?! Kya!! Kenapa kau menyalahkanku?!!” teriak Yuri dan mengejar langkah kaki Yoona.

.

.

@Ruang Praktik Suju
“Lihatlah, aku membawakan sesuatu untuk kalian” ujar Siwon sembari membawa beberapa bingkisan makanan.

“Donghae-ah, kemarilah” panggil Siwon ketika melihat Donghae memisahkan diri. Donghae segera meneguk mineralnya sebelum menghampiri Siwon.

“Kya…apa yang kau pikirkan? Kenapa sejak tadi kau lebih banyak melamun?” tanya Siwon. “Ani. Aku sedang memikirkan gerakan-gerakan apa yang akan kita tampilkan untuk album terbaru kita.” jawab Donghae.

“Dia pasti memikirkan namja yang akhir-akhir ini mendekati Yoona.” ucap Kyuhnhyun asal. Heecul langsung melototi Kyunhyun sembari bergumam kecil. “Hyeong, kau ingat hari ini hari apa?” tanya Kyunhyun sembari terseyum evil.

“Apa kau ingin mengerjaiku? Kau ingat dimana kau menaruh pspmu?” tanya Heecul. “Neo…? Apa kau sudah merenanakannya sejak awal?” tanya Kyunhyun,

“Aku sudah belajar dari kesalahanku. Kali ini itu tidak akan terulang lagi” ujar Heecul. “Hentikan ocehan kalian. Cepat habiskan makanan kalian. Kita harus segera latihan kembali” ujar Leeteuk.



*****


Seminggu Kemudian
@Dorm Suju
Sang raja siang mulai menampakkan cahayanya dengan malu-malu. Melalui jendela kaca, ia memancarkan cahayanya mencoba membangunkan namja-namja yang masih tidur dengan nyenyak di kamar mereka. Sang leader langsung terbangun ketika cahaya itu mulai menyinari wajahnya.

Ditatapnya jam dinding yang tepat berada di samping tempat tidurnya. Waktu menunjukkan pukul 06.15 a.m. Suasanan dorm sangat tenang seperti tidak aktivitas.

Malaikat tanpa sayap itu pun menatap ke tempat tidur yang berada tak jauh dari tempat tidunya. “O…kemana namja itu?” Leeteuk menatap ke sekeliling berusaha menemukan namja sipemilik bola mata yang teduh itu.

Dengan segera namja yang terkenal playboy itu bergegas keluar. “O…Donghae-ah, apa yang kau lakukan?” tanya Leeteuk sembari mengambil minman dari dalam kulkas. “Aku membuatkan sarapan untuk kalian.” Jawab Donghae.

“Kemana yang lainnya?” tanya Leeteuk sembari menatap Donghae. “Mereka belum bangun.” jawab Donghae seadanya. “Kya! Kya! Ada apa dengan matamu? Apa kau tidur larut semalam?” tanya Leeteuk menatap mata Donghae dengan jarak yang sangat dekat.

“Aku tidak bisa tidur.” jawab Donghae. “Apa karna dia?” tanya Leeteuk. Hanya bunyi pisau dan tatakan yang terdengar. Leeteuk menghembuskan nafas panjang.
“Sudahlah. Aku lelah jika kita membahas hal itu lagi. Aku akan membangunkan member yang lainnya.” Leeteuk pun meninggalkan dapur.

.

.

@Dorm Snsd
Seperti biasa, Taeyon, Hyeoyon dan Seohyun selalu berada di apur setiap paginya. Sementara Yuri, Sunny dan Tiffany bermalas-malasan di sofa ditemani acara tv kesayangan mereka. Lain halnya dengan Yoona, ia termangu memandangi bayangannya di depan cermin.
Yuri mengambil remote tv dan memindahkan chanelnya. “Kya! Apa yang kau lakukan?” tanya Tiffany kesal.

‘Pagi ini kami akan menyuguhkan berita yang sangat mengejutkan. Berita ini hadir dari sebuah girlband yang sangat terkenal di Korea Selatan maupun beberapa negara lainnya yaitu Snsd atau Girl Generation. Dan artis yang akan kita bahas adalah Im Yoona’
“Ige mwoya?” Tiffany segera membetulkan posisi duduknya.
“Apa aku tidak salah dengar?” tanya Teyon diikuti Hyeoyon dan Seohyun menuju ruang tengah.
“Yoong, kau diberitakan…” panggil Sunny. Yoona memejamkan matanya sejenak. Ia tahu hal ini akan terjadi. Dengan lemas ia melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
‘Yoona adalah yeoja yang sangat diidam-idamkan oleh para namja. Akhirnya ia jatuh ke pelukan Lee 
Seunggi. Berdasarkan foto-foto ini, terlihat Yoona yang akan pergi kencan bersama Lee Seunggi. 

Kedua agensi mereka juga membenarkan hal ini. Jadi sudah sipastikan kalau mereka benar-benar menjalin hubungan.’

Setelah mendengar berita itu, sontak semua member menatap Yoona dengan tatapan keheranan. “Ige mwoya?!!” tanya Sooyoung yang baru saja kembali dari membeli bahan-bahan makanan.

“Kenapa kau tidak memberitahu kami?” tanya Sunny lirih masih dengan ekspresi tak percaya. “Eonnie, ada apa denganmu?” tanya Seohyun yang juga masih tak percaya dengan berita yang baru saja di dengarnya.

Member snsd yang lain tak berani buka mulut. Mereka seperti baru saja tersambar petir mendengar berita itu.


*****


Donghae PoV
Berita pagi ini sangat menyesakkan di dadaku. Berkali-kali aku menghembuskan nafas panjang. Beberapa pasang bola mata menatap ke arahku. Seperti seorang pelaku kejahatan yang siap untuk dihakimi.

Dengan segera aku masuk ke kamarku berusaha menutupi ekspresiku. Namun aku adalah orang yang paling tidak bisa menyembunyikan perasaanku. Kusambar jacketku, mengambil kaca mata dan masker. Segera kutinggalkan kamarku yang berantakkan.

“Donghae-ah, kau mau kemana?” tanya Leeteuk hyeong. “Keluar” jawabku singkat dan meninggalkan  dorm. “Mau kemana dia?” tanya Siwon yang baru saja berpapasan denganku.
“Entahlah.” jawab Leeteuk hyeong yang masih bisa kudengar suaranya.
Aku melajukan kendaraanku dengan kecepatan tinggi. Pikiranku berkecamuk, wajahku sama sekali tidak memperlihatkan ekspresi bahagia. Aku menekuk sikuku yang bertengger di pintu mobil yang kubuka kacanya. Aku tidak tahu seperti apa tepatnya ekspresiku sekarang. Aku menghembuskan nafas berat. Nafas yang menyiratkan kesedihan yang mendalam.

Tidak lama kemudian aku pun tiba di sebuah restoran. Kupandangi restoran yang sedang ramai pengunjungnya itu dari kejauhan. Dengan mata yang berkaca-kaca kutatap seorang yeoja yang sudah berumur separuh baya dengan celemek khasnya. Segera aku menggerakkan bola mataku ke berbagai arah agar air mataku tidak tumpah. Setelah cukup sepi, aku pun keluar dari mobil dan menghampiri restoran eomma.

“O…Donghae-ah, apa kau sudah makan?” tanya eomma ketika melihat kedatanganku. Aku pun memeluk eomma seperti biasanya jika aku mampir ke restorantnya. “Apa kau ingin memakan kimchi?” tanya eomma, aku mengangguk pelan sambil tersenyum lembut. Kududukkan tubuhku di sebuah meja kosong. Mataku kembali berkaca-kaca memandangi nuansa kuning yang mengihiasi restaurant eomma.

“O…Donghae-ah…” panggil seorang namja dengan suaranya yang khas. Itu pasti Donghwa hyeong. Tebakanku tepat sekali. Ia langsung mendudukkan tubuhnya tepat di hadapanku.
“Hyeong, kau dari mana saja?” tanyaku, “Tadi aku mengunjungi kekasihku.” Jawabnya singkat.
“Kya…kapan kalian akan menikah, bukankah kalian terlalu lama pacaran. Apa kalian tidak bosan kencan terus o…?” tanya Donghaeku dengan nada setengah bercanda.
“Ne, eomma sudah tidak sabar ingin menimang cucu.” jawab eomma sembari menyajikan makanan untukku.  “Eomma sudah terlalu tua untuk itu.” tambah eomma sembari meraba-raba mukanya.
“Aku masih belum siap eomma, aku belum mapan.” jawab Donghwa hyeong. “Bagaimana denganmu, Donghae-ah. Kapan kau akan membuatkan cucu untuk eomma. Apa kau sudah punya calonnya?” tanya eomma sembari berbisik padaku.

“Apa yang eomma bicarakan. Aku masih belum puas dengan masa mudaku.” jawabku sembari tersenyum malu.

“Akh…kalian berdua sama saja.” ujar eomma. “Hae-ah” panggil eomma, “Ehm?” tanyaku. “Kenapa kau tidak mengajak Yoona kemari? Eomma merindukan anak perempuan eomma.” jawab eomma.
“Apa yang eomma bicarakan? Dia sudah memiliki kekasih, dia bukan lagi anak perempuan eomma.” sahutku. “Jhinjjha? Siapa kekasihnya?” tanya eomma.
“Seunggi” jawab Donghwa hyeong. “Hyeong, kau mendengar beritanya?” tanyaku. “Tentu saja.” jawabnya.

“Walaupun dia tidak menjadi kekasihmu, eomma tetap akan menganggapnya sebagai anak perempuan eomma. Dia juga tidak keberatan dengan hal itu” jawab eomma.
“Wanita tua itu, tetap saja ingin merasa muda” ujar Donghwa hyeong. “Kya!! Apa yang kau bicarakan o…?” eomma langsung menjitak kepala Donghwa hyeong yang berhasil membuatku tertawa lepas.
 Donghae PoV End



*****


Author PoV
Keesokkan Harinya
@Studio

“Kemana namja ikan itu?” Leeteuk terus saja menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. “Tidur dimana dia semalam?” tanya Eunhyuk. “Entahlah. Dia pergi tanpa memberitahukan arah yang akan ditujunya.” ujar Heecul.

“Aku tidak tahu bagaimana menghadapi namja itu. Dia terlalu sensitif.” tambah Heecul lagi. “Aku merasa dia adalah namja yang paling muda jika dihadapkan dengan urusan percintaan” tutur Kangin sembari mendudukkan tubuhnya di samping Leeteuk. “Huftt…Aku sangat mengkhawatirkannya” ujar Leeteuk.

Eunhyuk pun berusaha menghubungi Donghae namun ponselnya tidak aktif. “Ponselnya sejak semalam tidak aktif.” tutur Eunhyuk.
“Apa yang kalian lakukan disana?” tanya Donghae dari muka pintu ruang praktik. “Donghae-ah, kau dari mana saja o..?” tanya Leeteuk khawatir.
“Kau tidur dimana semalam namja bodoh?” tanya Eunhyuk sembari menghapiri Donghae dan menggandeng lehernya.

“Apa kalian pikir aku akan bunuh diri?” tanya Donghae disertai senyuman khasnya. “Neo, gwaenchanha?” tanya Siwon. “Lihatlah, aku baik-baik saja. Tidak ada cacat sedikit pun.” ujar Donghae dengan nada bercanda. Semua member suju pun tertawa lega melihat keadaan Donghae yang tampak baik-baik saja.

“Kenapa kalian tidak latihan?” tanya Donghae. “Kami mengkhawatirkanmu namja ikan. Kau tidak tahu, Leeteuk hyeong tidak tidur semalaman karena menunggumu.” ujar Kyunhyun.
“Jeongmalyo?? Aku tahu kalian semua sangat menyayangiku.” ujar Donghae sembari tersenyum manis. “Kau menyiksaku, babo. Apa kau tidak tau, appamu sudah menitipkanmu padaku” mata Leeteuk mulai berkaca-kaca. “Hyeong, kau terlalu serius menanggapinya. Aku hanya bercanda.Semalam aku tidur di tempat eomma.” jawab Donghae sembari memeluk Leeteuk.
Semua member terdiam. “Ada apa dengan kalian semua. Aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan” ujar Donghae.

“Aku akan membunuhmu jika kau melakukan hal yang tidak-tidak.” ancam Heecul.  “Ne, arratta.” Jawab Donghae.

.

.

@Ruang Praktik Snsd
“Malam ini aku dan beberapa member yang lainnya akan menghadiri sebuah acara. Apa kau akan ikut bersama kami?” tanya Suny. “Aku ada urusan lain” jawab Yoona sembari meliuk-liukkan tubuhnya. “Igo…Donghae oppa, apa kau sudah menghubunginya?” tanya Yuri ragu. Yoona pun menghentikan aktivitasnya. “Aku haus.” Yoona menyambar botol minumannya dan langsung meneguknya.

“Kya…kenapa kau tanyakan hal itu padanya?” tanya Tiffany setengah berbisik pada Yuri.
“Ani, hanya saja aku merasa Donghae oppa pasti terguncang mendengar berita kemarin” jawab Yuri.
“Dia sedang berusaha untuk menjauhkan diri dari Donghae oppa, jadi jangan ungkit lagi masalah itu” ujar Tiffany. “Baiklah. Aku tidak akan lagi menyebut-nyebut nama Donghae oppa.” ujar Yuri.
“Aku ingin keluar sebentar. Jika Taeyon eonnie mencariku, bilang saja kalau aku ke toilet” ujar Yoona sebelum meninggalkan ruang praktik.

“Mau kemana dia?” tanya Hyeoyon yang baru saja berpapasan dengan Yoona. “Molla. Akh…sudahlah, ayo kita latihan” ujar Yuri.




*****



Sang kegelapan mulai menguasai dunia, lampu-lampu berderetan di sisi jalan raya. Suara kendaraan berhasil mengoyak kesunyian malam yang dihiasi awan dan dedaunan yang berterbangan ke berbagai arah.

Ruang praktik suju sejak tadi sudah gelap yang menandakan sudah tidak ada lagi aktivitas. Lain halnya dengan ruang praktik snsd, sebagian lampu masih menyala. Seorang staff mendatangi tempat itu karena waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 p.m namun ruangan itu belum juga gelap.
“O…kau sedang latihan?” tanya salah seorang staff yang berhasil menghentikan aktivitas Yoona.

“Mian, aku latihan malam-malam. Sebentar lagi aku akan pulang.” ujar Yoona. “Baiklah. Aku harap kau tidak akan pulang terlalu larut” ucap staff tersebut. “Ne” jawab Yoona.
Tepat pukul 23.30 p.m. Yoona menghentikan aktivitasnya dan mengemasi barang-barangnya. Setelah itu ia pun meninggalkan ruangan yang gelap itu. Yeoja yang terkenal paling kuat di antara member lain itu menunggu taksi karena vannya sudah lama pergi.

“Apa kau sudah tidur?” sebuah pesan datang dari seorang namja melalui ponsel kuning kesayangannya. “O..Seunggi oppa?” ucap Yoona tak percaya. “Aku sudah berada di tempat tidurku dan berusaha memejamkan mataku” balas Yoona. “Jhinjjha? Apa aku mengganggumu?” tanya Seunggi.

“Aniya, aku juga kesulitan memejamkan mataku malam ini. Kuharap kau bersedia menemaniku.” balas Yoona.

“Baiklah, aku menikmati semua ini.” balas Seunggi. “Terima kasih karen telah bersedia membantuku” balas Yoona.

“Sebenarnya ini bukan hanya membantu. Tapi seperti inilah peasaanku sebenarnya. Aku sudah lama menyukaimu. Lima tahun ini aku menahan perasaanku karena kau tengah menjalin hubungan dengan Lee Donghae” balas Seunggi.

Yoona tertegun membaca pesan singkat itu. Ia menatap awan-awan yang berlarian membentuk gumpalan. Sepertinya hujan akan turun. Beberapa kendaraan mulai menepi dari jalan raya. Dua orang namja tampak berbincang-bincang sambil sesekali menatap Yoona. Yoona tidak merasa curiga sama sekali.

Tiba-tiba saja ponsel Yoona berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk. Yoona mengabaikannya tanpa mengetahu siapa yang menelponnya. Tidak lama kemudian ponsel Yoona lagi-lagi berdering.

“Aku sedang tidak ingin menerima telepon dari siapa pun” jawab Yoona sembari mematikan ponselnya.
Dua namja yang berdiri tidak jauh darinya pun menghampiri dirinya yang tengah kebosanan menunggu bis.

“Permisi. Apa kau juga menunggu bis?” tanya salah satu dari namja itu. “Ne” jawab Yoona tanpa merasa curiga sama sekali. Kedua namja itu tersenyum sinis.
“Kami juga. Tadi beberapa orang mengatakan kalau selarut ini, tidak akan ada lagi bis disini.” ujar namja itu. “Jinjjha?” tanya Yoona.

“Ne, tapi aku tau di halte mana kita harus menunggu bis yang masih jalan selarut ini” ujar namja itu. 

“Dimana?” tanya Yoona.

“Ikutlah denganku” ajak namja itu. Yoona tampak berpikir, tidak lama kemudian ia pun menerimanya.

.

.

“Yoona belum kembali sejak tadi siang” Yuri mengirim pesan singkat pada Donghae. Setelah mengetahui hal itu, dengan segera Donghae menyambar jacketnya dan topinya. Ia berlari keluar. 

Berkali-kali ia mencoba menghubungi Yoona namun ponsel Yoona tidak aktif. Donghae segera 
melajukan kendaraannya menuju studio.

“Yoong, kau dimana?” batin Donghae khawatir. Tiba-tiba saja ponsel Donghae berdering yang menandakan ada sebuah panggilan masuk. Ia pun segera menjawabnya, “Hyeong…” ujar Donghae.

“Donghae-ah, apa kau sudah menemukan Yoona?” tanya Leeteuk. “Belum.” jawab Donghae. Aku, Kangin dan Eunhyuk sedang menuju studio. Kami akan mencarinya disana. Sebaiknya kau cari dia di jalan sekitar studio.” suruh Leeteuk.

“Baiklah.” Donghae pun segera menambah kecepatan mobil yang tengah dikendarainya.
Setelah cukup lama menyusuri jalan di sekitar studio, entah angin apa yang membawanya, ia memilih jalan kaki menelusuri gang-gang kecil.

“Yoong…!!!” panggil Donghae dengan mengarahkan suara ke berbagai arah. “Yoong…” panggil Donghae lagi. Donghae berlari mengikuti kata hatinya. Tanpa ia sadari ada sebuah mobil persimpangan yang membuatnya tertabrak.

Namja ikan itu pun terpental. “Akh….” ia meringis kesakitan. Namja pemilik bola mata yang teduh itu kembali berlari berusaha dengan sekuat tenaga karena tubuhnya sudah melemah.
Darah bercucuran di kepalanya, lengan dan kaki, namun ia masih ngotot mencari yeoja rusa yang hilang di telan malam.

“Yoona-ah…!!!” Donghae berteriak dengan suara yang sudah tidak lantang lagi. Ia kembali membelah gang-gang kecil. Sampai akhirnya ia mendengar suara teriakan yang diprediksinya kalau itu adalah suara yeoja yang dicarinya.

“Yoong…” panggil Donghae ketika berhasil menemukan yeoja yang memiliki rambut sebahu itu tengah terpojok di sebuah gang kecil. Kedua namja yang bertubuh besar itu pun menoleh ke asal sumber suara. Yoona sangat kaget melihat penampilan Donghae.

“Siapa dia?” tanya salah satu dari namja itu. “Entahlah. Mungkin dia penduduk sini.” ujar namja satunya. Donghae segera berlari ke arah namja-namja itu dan mencoba melakukan perlawanan.
Karena merasa kewalahan, tanpa pikir panjang, namja yang senang dipanggil pangeran itu pun menarik yeoja berkulit putih itu.

Namja-namja itu tidak tinggal diam, dia segera mengejar kedua sijoli itu. Disela larinya, Donghae merogoh sakunya berusaha mengambil ponselnya. Namun sial, ponselnya jatuh. “Aish…” decaknya.
Ia pun segera meninggalkan ponsel itu. Sampai akhirnya tiba di persimpangan jalan. Donghae berlari ke jalan yang gelap dan memilih sembunyi karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk berlari.



*****


@Dorm Snsd
Taeyon mondar mandir di ruang tengah. Sunny menggigit kukunya menahan gelisah. Member suju yang lain sedang berusaha menghubungi Donghae dan Yoona namun hasilnya nihil.
“Sampai kapan kita akan menunggu seperti ini?” tanya Siwon sembari berdiri. “Kau mau kemana?” tanya Ryeowook. “Aku harus ikut mencari namja bodoh itu.” jawab Siwon yang kemudian berjalan keluar. “Hyeong…” panggil Ryeowook yang kemudian beranjak mengikuti Siwon.

.

.

“Hahhh….hahh….hahh….” hembusan nafas yang tersengal-sengal berkali-kali keluar dari mulut Donghae. Yoona hanya terdiam memperhatikan namja yang di sampingnya berlumuran darah.

“Oppa…” panggil Yoona lirih

“Yeoja bodoh. Kenapa kau tidak memanggil pangeranmu?” tanya Donghae dengan nada setengah lirih. “Ne?” tanya Yoona keheranan. “Seunggi maksudku. Kau bisa menghubunginya. Tapi kenapa kau mematikan ponselmu?” tanya Donghae dengan ekspresi setengah kesal karena khawatir.

“Ini sudah malam. Aku tidak mungkin merepotkannya.” jawab Yoona lirih. “Lalu kalau kau tahu kalau ini sudah malam kenapa kau masih disana? Seperti orang bodoh.” Donghae langsung membuang muka.

Yoona pun terdiam karena dia tahu kalau dirinya salah. “Oppa…” ujar Yoona lirih setelah cukup lama keheningan menyelimuti keduanya.

“Wae?” tanya Donghae dingin. “Kau berdarah” jawab Yoona. Donghae pun baru menyadari kalau tubuhnya dilumuri darah. Yoona memegang lengan Donghae.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Donghae hati-hati. Yoona pun mengelap darah Donghae dengan hoodinya yang masih dikenakannya.

Berkali-kali dia menggosokkan lengannya ke lengan Donghae agar darah-darah itu bekurang. Setelah cukup bersih lengan Donghae, Yoona mengelap darah di kening Donghae.

Cukup sulit mengelap darah dibagian itu dengan hoodie di bagian lengannya sehingga Yoona pun mendekatkan dirinya pada Donghae. Karena hal itu jarak hidung Donghae dan Yoona pun sangat dekat.

Keduanya langsung salah tingkah. Yoona segera menarik kepalanya dan mengalihkan pandangannya ke depan.

“Yoongi-ah…” Donghae memanggil Yoona dengan panggilan kesayangannya. Sontak Yoona menoleh.
“Mian…” Donghae pun mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Yoona. Yoona pun mulai memejamkan matanya ketika hembusan nafas Donghae menyapu lembut wajahnya.

Sebuah kecupan pun mendarat di bibir tipis Yoona. Cukup lama dengan posisi menempel, Donghae pun mulai membuka mulutnya. Tak disangka Yoona membalas permainan Donghae dan keduanya melakukan ciuman lidah.

.

.

“Bukankah ini ponsel Donghae?” tanya Leeteuk pada Kangin. “Pasti mereka ada di sekitar sini” ujar Kangin. “Bagaimana kalau kita berpencar?” tawar Leeteuk. “Donghae-ah…!!” panggil Leeteuk. Tidak ada sahutan. “Donghae…! Lee Donghae….!!!” teriak Kang in. Mendengar namanya di panggi, Donghae langsung melepas lumatannya. Keduanya pun segera membetulkan posisi mereka.
Donghae pun berdiri namun segera Yoona menarik lengannya. “Itu Leeteuk hyeong…” ujar Donghae lembut berusaha menenangkan Yoona.

Yoona pun akhirnya ikut berdiri. Keduanya pun mulai keluar dari persembunyian mereka. “O…Donghae-ah…kau kah itu?” tanya Leeteuk mencoba memastikan. Donghae menganggu pelan dan tersenyum.

“Donghae-ah…” Leeteuk berlari dan langsung memeluknya. “Namja bodoh…kenapa kau berdarah…?” tanya Leeteuk khawatir. “Tadi aku tidak sengaja menabrak mobil.” jawab Donghae.
Leeteuk pun melepas pelukannya dan mengacak rambut dongsaeng kesayangannya itu.

“Yoong, kau baik-baik saja?” tanya Leeteuk. “Ne, oppa. Aku baik-baik saja. Mian aku merepotkan kalian” jawab Yoona. “Sudahlah. Ayo kembali. Ini sudah malam”ujar Leeteuk



*****


“Mwo?!!!” tanya Taeyon tak percaya. “Kau gila.” ujar Hyoyeon. “Aku tidak percaya ini.” tutur Yuri. “Eonnie, bagaimana kau bisa…” Seohyun ragu untuk menyelesaikan kata-katanya.
“Jadi selama ini hubunganmu dengan Seunggi oppa hanya palsu?” tanya Sunny.
“Ne, eonnie. Mian semuanya. Aku tidak bisa memberitahu kalian dari awal karena ahjussi menyuruhku untuk merahasiakan ini” jawab Yoona.

“Bagaimana mungkin kau melakukan itu pada kami? kami bahkan sudah seperti keluargamu sendiri.” ujar Tiffany.

“Mian eonnie. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kalian.” ujar Yoona. “Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?” tanya Sooyoung lirih, hanya dia yang bisa mengontrol emosinya.

“Aku tidak tau eonnie, sepertinya aku tidak bisa berhenti dengan mudah. Aku sudah terlanjur melakukannya.” jawab Yoona. “Bagaimana dengan Seunggi oppa? Apa dia mengetahui semuanya?” tanya Sooyoung lagi. “Memang sejak awal kedua belah pihak yang merancang semua itu” jawab Yoona.

“Maksudmu mereka bekerja sama?!” tanya Taeyon. “Ne” Yoona mengangguk pelan. “Bagaimana dengan perasaanmu? Apa kau menyukainya?” tanya Yuri. “Aku akan berusaha untuk menyukainya.” jawab Yoona.

“Kau bodoh. Mengorbankan perasaanmu demi sebuah ketenaran. Aku tidak habis pikir” ujar Yuri dengan nada putus asa.

Yoona PoV
Bodoh mungkin kata yang tepat untukku. Sebuah kebohongan kulakukan demi rating dramaku. Aku mengorbankan perasaanku. Aku tidak tahu kapan hubungan palsu ini akan berakhir. Aku hanya bisa menjalaninya tanpa tahu kapan akhirnya. Namun adegan tetaplah sebuah adegan. Aku berharap aku bisa menyukai namja yang ada di sampingku saat ini.

END

Bagaimana readers…? Mian ya kalau endnya kurang bagus. Author sudah kehabisan ide mau buat yang gimana. Soalnya author dikejar tugas readers…jadi akhir ceritanya tidak maksimal. Mianhae, jeongmal mianhae…