Secret In The Dorm
Author : Dhesty
Cast : Im Yoona >< Lee Donghae
Other Cast : You can find by your self
Annyeonghaseyo…author
kembali ni lagi readers…Sebuah ff
Yoonhae akhirnya berhasil author hadirkan kembali. Mian ya kalau
ceritanya tidak terlalu menarik. Jangan lupa commentnya ya…? Wajib….!!!!
Tinggalkan jejak anda.
Happy
Read……
Yoona
PoV
“Mwo?!!!”
aku tersentak mendengar penuturan Soo Man ahjussi.
“Kurasa
kau juga tahu tentang hal ini. Rating drama yang kau perankan tidak ada
peningkatan sama sekali. Hampir dari semua drama yang kau perankan ratingnya
seperti itu. Walaupun ratingnya naik namun tidak bisa menyaingi drama lain yang
melonjak hingga ke beberapa negara.”
Kurasa
Soo Man ahjussi sedang menjatuhkanku sekarang. Tapi aku tidak tau apa motifnya
melakukan ini. Aku tahu betul seperti apa ahjussi bermulut pisau ini. Dia akan
menjatuhkan seseorang, tapi setelah itu dia akan memberikan solusi pada orang
yang telah dijatuhkannya itu. Apakah dia juga akan melakukan hal yang sama
padaku?
“Kau
tau apa tujuanku memanggilmu kemari?” tanya ahjussi yang berhasil membuatku
menatapnya dengan penuh pertanyaan.
“Aku
ingin kau melakukan sesuatu.” ahjussi menatapku dengan tatapan yang sulit
diartikan. Aku sudah punya firasat yang buruk terhadap apa yang akan
dikatakannya nanti.
Yoona
PoV End
.
.
Author
PoV
Yoona
mengayunkan kakinya dengan tempo yang lambat. Perkatan Soo Man tadi terus
terngiang di telinganya. Beberapa staff yang menyapanya ia respon dengan
setengah hati. Pikirannya berkecamuk sekarang, ia bahkan tidak bisa berjalan
dengan benar.
Yeoja
rusa itu hampir terjatuh saat menuruni tangga, beruntung Sungmin dengan segera
menarik lengannya. “Sungmin oppa” ucap Yoona setengah kaget.
“Kau
harus memperhatikan jalanmu.” ujar Sungmin. “Gomawoyo” Yoona membungkukkan
tubuhnya berkali-kali yang direspon dengan sebuah senyuman oleh Sungmin.
“Apa
aku harus melakukannya?” batin Yoona. “Yoong…” panggil Yuri.
“Yul
eonnie” jawab Yoona.
“Kenapa
kau kelihatan tidak bersemangat? Apa yang dikatakan ahjussi? Apa dia
memarahimu?” tanya Yuri berturut-turut.
“Ani.
Ahjussi hanya bertanya mengenai drama yang kuperankan.” jawab Yoona.
“Geurae?
Ayo percepat langkah kakimu. Kita harus kembali latihan. Tadi menejer kita
mengamuk.” ujar Yuri. “Jhinjjha? Kenapa bisa seperti itu?” tanya Yoona.
“Tadi
dia ke ruang praktik kita untuk melihat perkembangan kita, karena hasilnya sama
dengan sebelumnya, dia marah dan menyuruh kita lembur malam ini sebagai
hukumannya.” jawab Yuri.
“Mwo?
Akh….sudah kukatakan sebelumnya, kalian saja yang latihan tidak serius” kesal
Yoona dan meninggalkan Yuri.
“Mwo?!
Kya!! Kenapa kau menyalahkanku?!!” teriak Yuri dan mengejar langkah kaki Yoona.
.
.
@Ruang
Praktik Suju
“Lihatlah,
aku membawakan sesuatu untuk kalian” ujar Siwon sembari membawa beberapa
bingkisan makanan.
“Donghae-ah,
kemarilah” panggil Siwon ketika melihat Donghae memisahkan diri. Donghae segera
meneguk mineralnya sebelum menghampiri Siwon.
“Kya…apa
yang kau pikirkan? Kenapa sejak tadi kau lebih banyak melamun?” tanya Siwon.
“Ani. Aku sedang memikirkan gerakan-gerakan apa yang akan kita tampilkan untuk
album terbaru kita.” jawab Donghae.
“Dia
pasti memikirkan namja yang akhir-akhir ini mendekati Yoona.” ucap Kyuhnhyun
asal. Heecul langsung melototi Kyunhyun sembari bergumam kecil. “Hyeong, kau
ingat hari ini hari apa?” tanya Kyunhyun sembari terseyum evil.
“Apa
kau ingin mengerjaiku? Kau ingat dimana kau menaruh pspmu?” tanya Heecul.
“Neo…? Apa kau sudah merenanakannya sejak awal?” tanya Kyunhyun,
“Aku
sudah belajar dari kesalahanku. Kali ini itu tidak akan terulang lagi” ujar
Heecul. “Hentikan ocehan kalian. Cepat habiskan makanan kalian. Kita harus
segera latihan kembali” ujar Leeteuk.
*****
Seminggu
Kemudian
@Dorm
Suju
Sang
raja siang mulai menampakkan cahayanya dengan malu-malu. Melalui jendela kaca,
ia memancarkan cahayanya mencoba membangunkan namja-namja yang masih tidur
dengan nyenyak di kamar mereka. Sang leader langsung terbangun ketika cahaya
itu mulai menyinari wajahnya.
Ditatapnya
jam dinding yang tepat berada di samping tempat tidurnya. Waktu menunjukkan
pukul 06.15 a.m. Suasanan dorm sangat tenang seperti tidak aktivitas.
Malaikat
tanpa sayap itu pun menatap ke tempat tidur yang berada tak jauh dari tempat
tidunya. “O…kemana namja itu?” Leeteuk menatap ke sekeliling berusaha menemukan
namja sipemilik bola mata yang teduh itu.
Dengan
segera namja yang terkenal playboy itu bergegas keluar. “O…Donghae-ah, apa yang
kau lakukan?” tanya Leeteuk sembari mengambil minman dari dalam kulkas. “Aku
membuatkan sarapan untuk kalian.” Jawab Donghae.
“Kemana
yang lainnya?” tanya Leeteuk sembari menatap Donghae. “Mereka belum bangun.” jawab
Donghae seadanya. “Kya! Kya! Ada apa dengan matamu? Apa kau tidur larut
semalam?” tanya Leeteuk menatap mata Donghae dengan jarak yang sangat dekat.
“Aku
tidak bisa tidur.” jawab Donghae. “Apa karna dia?” tanya Leeteuk. Hanya bunyi
pisau dan tatakan yang terdengar. Leeteuk menghembuskan nafas panjang.
“Sudahlah.
Aku lelah jika kita membahas hal itu lagi. Aku akan membangunkan member yang
lainnya.” Leeteuk pun meninggalkan dapur.
.
.
@Dorm
Snsd
Seperti
biasa, Taeyon, Hyeoyon dan Seohyun selalu berada di apur setiap paginya.
Sementara Yuri, Sunny dan Tiffany bermalas-malasan di sofa ditemani acara tv
kesayangan mereka. Lain halnya dengan Yoona, ia termangu memandangi bayangannya
di depan cermin.
Yuri
mengambil remote tv dan memindahkan chanelnya. “Kya! Apa yang kau lakukan?”
tanya Tiffany kesal.
‘Pagi
ini kami akan menyuguhkan berita yang sangat mengejutkan. Berita ini hadir dari
sebuah girlband yang sangat terkenal di Korea Selatan maupun beberapa negara
lainnya yaitu Snsd atau Girl Generation. Dan artis yang akan kita bahas adalah
Im Yoona’
“Ige
mwoya?” Tiffany segera membetulkan posisi duduknya.
“Apa
aku tidak salah dengar?” tanya Teyon diikuti Hyeoyon dan Seohyun menuju ruang
tengah.
“Yoong,
kau diberitakan…” panggil Sunny. Yoona memejamkan matanya sejenak. Ia tahu hal
ini akan terjadi. Dengan lemas ia melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
‘Yoona
adalah yeoja yang sangat diidam-idamkan oleh para namja. Akhirnya ia jatuh ke
pelukan Lee
Seunggi. Berdasarkan foto-foto ini, terlihat Yoona yang akan pergi
kencan bersama Lee Seunggi.
Kedua agensi mereka juga membenarkan hal ini. Jadi
sudah sipastikan kalau mereka benar-benar menjalin hubungan.’
Setelah
mendengar berita itu, sontak semua member menatap Yoona dengan tatapan
keheranan. “Ige mwoya?!!” tanya Sooyoung yang baru saja kembali dari membeli
bahan-bahan makanan.
“Kenapa
kau tidak memberitahu kami?” tanya Sunny lirih masih dengan ekspresi tak
percaya. “Eonnie, ada apa denganmu?” tanya Seohyun yang juga masih tak percaya
dengan berita yang baru saja di dengarnya.
Member
snsd yang lain tak berani buka mulut. Mereka seperti baru saja tersambar petir
mendengar berita itu.
*****
Donghae
PoV
Berita pagi ini sangat
menyesakkan di dadaku. Berkali-kali aku menghembuskan nafas panjang. Beberapa
pasang bola mata menatap ke arahku. Seperti seorang pelaku kejahatan yang siap
untuk dihakimi.
Dengan segera aku masuk ke
kamarku berusaha menutupi ekspresiku. Namun aku adalah orang yang paling tidak
bisa menyembunyikan perasaanku. Kusambar jacketku, mengambil kaca mata dan
masker. Segera kutinggalkan kamarku yang berantakkan.
“Donghae-ah, kau mau
kemana?” tanya Leeteuk hyeong. “Keluar” jawabku singkat dan meninggalkan dorm. “Mau kemana dia?” tanya Siwon yang baru
saja berpapasan denganku.
“Entahlah.” jawab Leeteuk hyeong
yang masih bisa kudengar suaranya.
Aku melajukan kendaraanku
dengan kecepatan tinggi. Pikiranku berkecamuk, wajahku sama sekali tidak
memperlihatkan ekspresi bahagia. Aku menekuk sikuku yang bertengger di pintu
mobil yang kubuka kacanya. Aku tidak tahu seperti apa tepatnya ekspresiku
sekarang. Aku menghembuskan nafas berat. Nafas yang menyiratkan kesedihan yang
mendalam.
Tidak lama kemudian aku pun
tiba di sebuah restoran. Kupandangi restoran yang sedang ramai pengunjungnya
itu dari kejauhan. Dengan mata yang berkaca-kaca kutatap seorang yeoja yang
sudah berumur separuh baya dengan celemek khasnya. Segera aku menggerakkan bola
mataku ke berbagai arah agar air mataku tidak tumpah. Setelah cukup sepi, aku
pun keluar dari mobil dan menghampiri restoran eomma.
“O…Donghae-ah, apa kau sudah
makan?” tanya eomma ketika melihat kedatanganku. Aku pun memeluk eomma seperti
biasanya jika aku mampir ke restorantnya. “Apa kau ingin memakan kimchi?” tanya
eomma, aku mengangguk pelan sambil tersenyum lembut. Kududukkan tubuhku di
sebuah meja kosong. Mataku kembali berkaca-kaca memandangi nuansa kuning yang
mengihiasi restaurant eomma.
“O…Donghae-ah…” panggil
seorang namja dengan suaranya yang khas. Itu pasti Donghwa hyeong. Tebakanku
tepat sekali. Ia langsung mendudukkan tubuhnya tepat di hadapanku.
“Hyeong, kau dari mana
saja?” tanyaku, “Tadi aku mengunjungi kekasihku.” Jawabnya singkat.
“Kya…kapan kalian akan
menikah, bukankah kalian terlalu lama pacaran. Apa kalian tidak bosan kencan
terus o…?” tanya Donghaeku dengan nada setengah bercanda.
“Ne, eomma sudah tidak sabar
ingin menimang cucu.” jawab eomma sembari menyajikan makanan untukku. “Eomma sudah terlalu tua untuk itu.” tambah
eomma sembari meraba-raba mukanya.
“Aku masih belum siap eomma,
aku belum mapan.” jawab Donghwa hyeong. “Bagaimana denganmu, Donghae-ah. Kapan
kau akan membuatkan cucu untuk eomma. Apa kau sudah punya calonnya?” tanya
eomma sembari berbisik padaku.
“Apa yang eomma bicarakan.
Aku masih belum puas dengan masa mudaku.” jawabku sembari tersenyum malu.
“Akh…kalian berdua sama
saja.” ujar eomma. “Hae-ah” panggil eomma, “Ehm?” tanyaku. “Kenapa kau tidak
mengajak Yoona kemari? Eomma merindukan anak perempuan eomma.” jawab eomma.
“Apa yang eomma bicarakan? Dia
sudah memiliki kekasih, dia bukan lagi anak perempuan eomma.” sahutku.
“Jhinjjha? Siapa kekasihnya?” tanya eomma.
“Seunggi” jawab Donghwa
hyeong. “Hyeong, kau mendengar beritanya?” tanyaku. “Tentu saja.” jawabnya.
“Walaupun dia tidak menjadi
kekasihmu, eomma tetap akan menganggapnya sebagai anak perempuan eomma. Dia
juga tidak keberatan dengan hal itu” jawab eomma.
“Wanita tua itu, tetap saja
ingin merasa muda” ujar Donghwa hyeong. “Kya!! Apa yang kau bicarakan o…?”
eomma langsung menjitak kepala Donghwa hyeong yang berhasil membuatku tertawa
lepas.
Donghae PoV End
*****
Author PoV
Keesokkan Harinya
@Studio
“Kemana namja ikan itu?”
Leeteuk terus saja menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. “Tidur
dimana dia semalam?” tanya Eunhyuk. “Entahlah. Dia pergi tanpa memberitahukan
arah yang akan ditujunya.” ujar Heecul.
“Aku tidak tahu bagaimana
menghadapi namja itu. Dia terlalu sensitif.” tambah Heecul lagi. “Aku merasa
dia adalah namja yang paling muda jika dihadapkan dengan urusan percintaan”
tutur Kangin sembari mendudukkan tubuhnya di samping Leeteuk. “Huftt…Aku sangat
mengkhawatirkannya” ujar Leeteuk.
Eunhyuk pun berusaha menghubungi
Donghae namun ponselnya tidak aktif. “Ponselnya sejak semalam tidak aktif.” tutur
Eunhyuk.
“Apa yang kalian lakukan
disana?” tanya Donghae dari muka pintu ruang praktik. “Donghae-ah, kau dari
mana saja o..?” tanya Leeteuk khawatir.
“Kau tidur dimana semalam
namja bodoh?” tanya Eunhyuk sembari menghapiri Donghae dan menggandeng
lehernya.
“Apa kalian pikir aku akan
bunuh diri?” tanya Donghae disertai senyuman khasnya. “Neo, gwaenchanha?” tanya
Siwon. “Lihatlah, aku baik-baik saja. Tidak ada cacat sedikit pun.” ujar
Donghae dengan nada bercanda. Semua member suju pun tertawa lega melihat
keadaan Donghae yang tampak baik-baik saja.
“Kenapa kalian tidak
latihan?” tanya Donghae. “Kami mengkhawatirkanmu namja ikan. Kau tidak tahu,
Leeteuk hyeong tidak tidur semalaman karena menunggumu.” ujar Kyunhyun.
“Jeongmalyo?? Aku tahu kalian
semua sangat menyayangiku.” ujar Donghae sembari tersenyum manis. “Kau
menyiksaku, babo. Apa kau tidak tau, appamu sudah menitipkanmu padaku” mata
Leeteuk mulai berkaca-kaca. “Hyeong, kau terlalu serius menanggapinya. Aku
hanya bercanda.Semalam aku tidur di tempat eomma.” jawab Donghae sembari
memeluk Leeteuk.
Semua member terdiam. “Ada
apa dengan kalian semua. Aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu
dikhawatirkan” ujar Donghae.
“Aku akan membunuhmu jika
kau melakukan hal yang tidak-tidak.” ancam Heecul. “Ne, arratta.” Jawab Donghae.
.
.
@Ruang Praktik Snsd
“Malam ini aku dan beberapa
member yang lainnya akan menghadiri sebuah acara. Apa kau akan ikut bersama
kami?” tanya Suny. “Aku ada urusan lain” jawab Yoona sembari meliuk-liukkan
tubuhnya. “Igo…Donghae oppa, apa kau sudah menghubunginya?” tanya Yuri ragu.
Yoona pun menghentikan aktivitasnya. “Aku haus.” Yoona menyambar botol
minumannya dan langsung meneguknya.
“Kya…kenapa kau tanyakan hal
itu padanya?” tanya Tiffany setengah berbisik pada Yuri.
“Ani, hanya saja aku merasa
Donghae oppa pasti terguncang mendengar berita kemarin” jawab Yuri.
“Dia sedang berusaha untuk
menjauhkan diri dari Donghae oppa, jadi jangan ungkit lagi masalah itu” ujar
Tiffany. “Baiklah. Aku tidak akan lagi menyebut-nyebut nama Donghae oppa.” ujar
Yuri.
“Aku ingin keluar sebentar.
Jika Taeyon eonnie mencariku, bilang saja kalau aku ke toilet” ujar Yoona
sebelum meninggalkan ruang praktik.
“Mau kemana dia?” tanya
Hyeoyon yang baru saja berpapasan dengan Yoona. “Molla. Akh…sudahlah, ayo kita
latihan” ujar Yuri.
*****
Sang kegelapan mulai
menguasai dunia, lampu-lampu berderetan di sisi jalan raya. Suara kendaraan
berhasil mengoyak kesunyian malam yang dihiasi awan dan dedaunan yang
berterbangan ke berbagai arah.
Ruang praktik suju sejak
tadi sudah gelap yang menandakan sudah tidak ada lagi aktivitas. Lain halnya
dengan ruang praktik snsd, sebagian lampu masih menyala. Seorang staff
mendatangi tempat itu karena waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 p.m namun
ruangan itu belum juga gelap.
“O…kau sedang latihan?”
tanya salah seorang staff yang berhasil menghentikan aktivitas Yoona.
“Mian, aku latihan
malam-malam. Sebentar lagi aku akan pulang.” ujar Yoona. “Baiklah. Aku harap
kau tidak akan pulang terlalu larut” ucap staff tersebut. “Ne” jawab Yoona.
Tepat pukul 23.30 p.m. Yoona
menghentikan aktivitasnya dan mengemasi barang-barangnya. Setelah itu ia pun
meninggalkan ruangan yang gelap itu. Yeoja yang terkenal paling kuat di antara
member lain itu menunggu taksi karena vannya sudah lama pergi.
“Apa kau sudah tidur?”
sebuah pesan datang dari seorang namja melalui ponsel kuning kesayangannya.
“O..Seunggi oppa?” ucap Yoona tak percaya. “Aku sudah berada di tempat tidurku
dan berusaha memejamkan mataku” balas Yoona. “Jhinjjha? Apa aku mengganggumu?”
tanya Seunggi.
“Aniya, aku juga kesulitan
memejamkan mataku malam ini. Kuharap kau bersedia menemaniku.” balas Yoona.
“Baiklah, aku menikmati
semua ini.” balas Seunggi. “Terima kasih karen telah bersedia membantuku” balas
Yoona.
“Sebenarnya ini bukan hanya
membantu. Tapi seperti inilah peasaanku sebenarnya. Aku sudah lama menyukaimu.
Lima tahun ini aku menahan perasaanku karena kau tengah menjalin hubungan
dengan Lee Donghae” balas Seunggi.
Yoona tertegun membaca pesan
singkat itu. Ia menatap awan-awan yang berlarian membentuk gumpalan. Sepertinya
hujan akan turun. Beberapa kendaraan mulai menepi dari jalan raya. Dua orang
namja tampak berbincang-bincang sambil sesekali menatap Yoona. Yoona tidak
merasa curiga sama sekali.
Tiba-tiba saja ponsel Yoona
berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk. Yoona mengabaikannya tanpa
mengetahu siapa yang menelponnya. Tidak lama kemudian ponsel Yoona lagi-lagi
berdering.
“Aku sedang tidak ingin
menerima telepon dari siapa pun” jawab Yoona sembari mematikan ponselnya.
Dua namja yang berdiri tidak
jauh darinya pun menghampiri dirinya yang tengah kebosanan menunggu bis.
“Permisi. Apa kau juga menunggu
bis?” tanya salah satu dari namja itu. “Ne” jawab Yoona tanpa merasa curiga
sama sekali. Kedua namja itu tersenyum sinis.
“Kami juga. Tadi beberapa
orang mengatakan kalau selarut ini, tidak akan ada lagi bis disini.” ujar namja
itu. “Jinjjha?” tanya Yoona.
“Ne, tapi aku tau di halte mana
kita harus menunggu bis yang masih jalan selarut ini” ujar namja itu.
“Dimana?”
tanya Yoona.
“Ikutlah denganku” ajak
namja itu. Yoona tampak berpikir, tidak lama kemudian ia pun menerimanya.
.
.
“Yoona belum kembali sejak
tadi siang” Yuri mengirim pesan singkat pada Donghae. Setelah mengetahui hal
itu, dengan segera Donghae menyambar jacketnya dan topinya. Ia berlari keluar.
Berkali-kali ia mencoba menghubungi Yoona namun ponsel Yoona tidak aktif. Donghae
segera
melajukan kendaraannya menuju studio.
“Yoong, kau dimana?” batin
Donghae khawatir. Tiba-tiba saja ponsel Donghae berdering yang menandakan ada
sebuah panggilan masuk. Ia pun segera menjawabnya, “Hyeong…” ujar Donghae.
“Donghae-ah, apa kau sudah
menemukan Yoona?” tanya Leeteuk. “Belum.” jawab Donghae. Aku, Kangin dan
Eunhyuk sedang menuju studio. Kami akan mencarinya disana. Sebaiknya kau cari
dia di jalan sekitar studio.” suruh Leeteuk.
“Baiklah.” Donghae pun
segera menambah kecepatan mobil yang tengah dikendarainya.
Setelah cukup lama menyusuri
jalan di sekitar studio, entah angin apa yang membawanya, ia memilih jalan kaki
menelusuri gang-gang kecil.
“Yoong…!!!” panggil Donghae
dengan mengarahkan suara ke berbagai arah. “Yoong…” panggil Donghae lagi. Donghae
berlari mengikuti kata hatinya. Tanpa ia sadari ada sebuah mobil persimpangan
yang membuatnya tertabrak.
Namja ikan itu pun
terpental. “Akh….” ia meringis kesakitan. Namja pemilik bola mata yang teduh
itu kembali berlari berusaha dengan sekuat tenaga karena tubuhnya sudah
melemah.
Darah bercucuran di
kepalanya, lengan dan kaki, namun ia masih ngotot mencari yeoja rusa yang
hilang di telan malam.
“Yoona-ah…!!!” Donghae
berteriak dengan suara yang sudah tidak lantang lagi. Ia kembali membelah
gang-gang kecil. Sampai akhirnya ia mendengar suara teriakan yang diprediksinya
kalau itu adalah suara yeoja yang dicarinya.
“Yoong…” panggil Donghae
ketika berhasil menemukan yeoja yang memiliki rambut sebahu itu tengah terpojok
di sebuah gang kecil. Kedua namja yang bertubuh besar itu pun menoleh ke asal
sumber suara. Yoona sangat kaget melihat penampilan Donghae.
“Siapa dia?” tanya salah
satu dari namja itu. “Entahlah. Mungkin dia penduduk sini.” ujar namja satunya.
Donghae segera berlari ke arah namja-namja itu dan mencoba melakukan perlawanan.
Karena merasa kewalahan,
tanpa pikir panjang, namja yang senang dipanggil pangeran itu pun menarik yeoja
berkulit putih itu.
Namja-namja itu tidak
tinggal diam, dia segera mengejar kedua sijoli itu. Disela larinya, Donghae
merogoh sakunya berusaha mengambil ponselnya. Namun sial, ponselnya jatuh.
“Aish…” decaknya.
Ia pun segera meninggalkan
ponsel itu. Sampai akhirnya tiba di persimpangan jalan. Donghae berlari ke
jalan yang gelap dan memilih sembunyi karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk
berlari.
*****
@Dorm Snsd
Taeyon mondar mandir di
ruang tengah. Sunny menggigit kukunya menahan gelisah. Member suju yang lain
sedang berusaha menghubungi Donghae dan Yoona namun hasilnya nihil.
“Sampai kapan kita akan
menunggu seperti ini?” tanya Siwon sembari berdiri. “Kau mau kemana?” tanya
Ryeowook. “Aku harus ikut mencari namja bodoh itu.” jawab Siwon yang kemudian
berjalan keluar. “Hyeong…” panggil Ryeowook yang kemudian beranjak mengikuti
Siwon.
.
.
“Hahhh….hahh….hahh….”
hembusan nafas yang tersengal-sengal berkali-kali keluar dari mulut Donghae.
Yoona hanya terdiam memperhatikan namja yang di sampingnya berlumuran darah.
“Oppa…” panggil Yoona lirih
“Yeoja bodoh. Kenapa kau
tidak memanggil pangeranmu?” tanya Donghae dengan nada setengah lirih. “Ne?” tanya
Yoona keheranan. “Seunggi maksudku. Kau bisa menghubunginya. Tapi kenapa kau
mematikan ponselmu?” tanya Donghae dengan ekspresi setengah kesal karena
khawatir.
“Ini sudah malam. Aku tidak
mungkin merepotkannya.” jawab Yoona lirih. “Lalu kalau kau tahu kalau ini sudah
malam kenapa kau masih disana? Seperti orang bodoh.” Donghae langsung membuang
muka.
Yoona pun terdiam karena dia
tahu kalau dirinya salah. “Oppa…” ujar Yoona lirih setelah cukup lama
keheningan menyelimuti keduanya.
“Wae?” tanya Donghae dingin.
“Kau berdarah” jawab Yoona. Donghae pun baru menyadari kalau tubuhnya dilumuri
darah. Yoona memegang lengan Donghae.
“Apa yang kau lakukan?”
tanya Donghae hati-hati. Yoona pun mengelap darah Donghae dengan hoodinya yang
masih dikenakannya.
Berkali-kali dia
menggosokkan lengannya ke lengan Donghae agar darah-darah itu bekurang. Setelah
cukup bersih lengan Donghae, Yoona mengelap darah di kening Donghae.
Cukup sulit mengelap darah
dibagian itu dengan hoodie di bagian lengannya sehingga Yoona pun mendekatkan
dirinya pada Donghae. Karena hal itu jarak hidung Donghae dan Yoona pun sangat
dekat.
Keduanya langsung salah
tingkah. Yoona segera menarik kepalanya dan mengalihkan pandangannya ke depan.
“Yoongi-ah…” Donghae
memanggil Yoona dengan panggilan kesayangannya. Sontak Yoona menoleh.
“Mian…” Donghae pun mulai
mendekatkan wajahnya ke wajah Yoona. Yoona pun mulai memejamkan matanya ketika
hembusan nafas Donghae menyapu lembut wajahnya.
Sebuah kecupan pun mendarat
di bibir tipis Yoona. Cukup lama dengan posisi menempel, Donghae pun mulai
membuka mulutnya. Tak disangka Yoona membalas permainan Donghae dan keduanya
melakukan ciuman lidah.
.
.
“Bukankah ini ponsel
Donghae?” tanya Leeteuk pada Kangin. “Pasti mereka ada di sekitar sini” ujar
Kangin. “Bagaimana kalau kita berpencar?” tawar Leeteuk. “Donghae-ah…!!”
panggil Leeteuk. Tidak ada sahutan. “Donghae…! Lee Donghae….!!!” teriak Kang
in. Mendengar namanya di panggi, Donghae langsung melepas lumatannya. Keduanya
pun segera membetulkan posisi mereka.
Donghae pun berdiri namun
segera Yoona menarik lengannya. “Itu Leeteuk hyeong…” ujar Donghae lembut
berusaha menenangkan Yoona.
Yoona pun akhirnya ikut
berdiri. Keduanya pun mulai keluar dari persembunyian mereka. “O…Donghae-ah…kau
kah itu?” tanya Leeteuk mencoba memastikan. Donghae menganggu pelan dan
tersenyum.
“Donghae-ah…” Leeteuk
berlari dan langsung memeluknya. “Namja bodoh…kenapa kau berdarah…?” tanya
Leeteuk khawatir. “Tadi aku tidak sengaja menabrak mobil.” jawab Donghae.
Leeteuk pun melepas
pelukannya dan mengacak rambut dongsaeng kesayangannya itu.
“Yoong, kau baik-baik saja?”
tanya Leeteuk. “Ne, oppa. Aku baik-baik saja. Mian aku merepotkan kalian” jawab
Yoona. “Sudahlah. Ayo kembali. Ini sudah malam”ujar Leeteuk
*****
“Mwo?!!!” tanya Taeyon tak
percaya. “Kau gila.” ujar Hyoyeon. “Aku tidak percaya ini.” tutur Yuri.
“Eonnie, bagaimana kau bisa…” Seohyun ragu untuk menyelesaikan kata-katanya.
“Jadi selama ini hubunganmu
dengan Seunggi oppa hanya palsu?” tanya Sunny.
“Ne, eonnie. Mian semuanya.
Aku tidak bisa memberitahu kalian dari awal karena ahjussi menyuruhku untuk
merahasiakan ini” jawab Yoona.
“Bagaimana mungkin kau
melakukan itu pada kami? kami bahkan sudah seperti keluargamu sendiri.” ujar
Tiffany.
“Mian eonnie. Aku tidak
bermaksud untuk membohongi kalian.” ujar Yoona. “Apa yang akan kau lakukan
selanjutnya?” tanya Sooyoung lirih, hanya dia yang bisa mengontrol emosinya.
“Aku tidak tau eonnie,
sepertinya aku tidak bisa berhenti dengan mudah. Aku sudah terlanjur
melakukannya.” jawab Yoona. “Bagaimana dengan Seunggi oppa? Apa dia mengetahui
semuanya?” tanya Sooyoung lagi. “Memang sejak awal kedua belah pihak yang
merancang semua itu” jawab Yoona.
“Maksudmu mereka bekerja
sama?!” tanya Taeyon. “Ne” Yoona mengangguk pelan. “Bagaimana dengan perasaanmu?
Apa kau menyukainya?” tanya Yuri. “Aku akan berusaha untuk menyukainya.” jawab
Yoona.
“Kau bodoh. Mengorbankan
perasaanmu demi sebuah ketenaran. Aku tidak habis pikir” ujar Yuri dengan nada
putus asa.
Yoona PoV
Bodoh mungkin kata yang
tepat untukku. Sebuah kebohongan kulakukan demi rating dramaku. Aku
mengorbankan perasaanku. Aku tidak tahu kapan hubungan palsu ini akan berakhir.
Aku hanya bisa menjalaninya tanpa tahu kapan akhirnya. Namun adegan tetaplah
sebuah adegan. Aku berharap aku bisa menyukai namja yang ada di sampingku saat
ini.
END
Bagaimana readers…? Mian ya
kalau endnya kurang bagus. Author sudah kehabisan ide mau buat yang gimana.
Soalnya author dikejar tugas readers…jadi akhir ceritanya tidak maksimal.
Mianhae, jeongmal mianhae…