Monday 9 February 2015

FF Yoonhae Terbaru



Secret In The Dorm



Author  : Dhesty
Cast      : Im Yoona >< Lee Donghae
Other Cast : You can find by your self


Annyeonghaseyo…author kembali ni lagi readers…Sebuah ff  Yoonhae akhirnya berhasil author hadirkan kembali. Mian ya kalau ceritanya tidak terlalu menarik. Jangan lupa commentnya ya…? Wajib….!!!! Tinggalkan jejak anda.
Happy Read……


Yoona PoV
“Mwo?!!!” aku tersentak mendengar penuturan Soo Man ahjussi.
“Kurasa kau juga tahu tentang hal ini. Rating drama yang kau perankan tidak ada peningkatan sama sekali. Hampir dari semua drama yang kau perankan ratingnya seperti itu. Walaupun ratingnya naik namun tidak bisa menyaingi drama lain yang melonjak hingga ke beberapa negara.”

Kurasa Soo Man ahjussi sedang menjatuhkanku sekarang. Tapi aku tidak tau apa motifnya melakukan ini. Aku tahu betul seperti apa ahjussi bermulut pisau ini. Dia akan menjatuhkan seseorang, tapi setelah itu dia akan memberikan solusi pada orang yang telah dijatuhkannya itu. Apakah dia juga akan melakukan hal yang sama padaku?

“Kau tau apa tujuanku memanggilmu kemari?” tanya ahjussi yang berhasil membuatku menatapnya dengan penuh pertanyaan.

“Aku ingin kau melakukan sesuatu.” ahjussi menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan. Aku sudah punya firasat yang buruk terhadap apa yang akan dikatakannya nanti.
 Yoona PoV End

.

.


Author PoV
Yoona mengayunkan kakinya dengan tempo yang lambat. Perkatan Soo Man tadi terus terngiang di telinganya. Beberapa staff yang menyapanya ia respon dengan setengah hati. Pikirannya berkecamuk sekarang, ia bahkan tidak bisa berjalan dengan benar.

Yeoja rusa itu hampir terjatuh saat menuruni tangga, beruntung Sungmin dengan segera menarik lengannya. “Sungmin oppa” ucap Yoona setengah kaget.

“Kau harus memperhatikan jalanmu.” ujar Sungmin. “Gomawoyo” Yoona membungkukkan tubuhnya berkali-kali yang direspon dengan sebuah senyuman oleh Sungmin.

“Apa aku harus melakukannya?” batin Yoona. “Yoong…” panggil Yuri.
“Yul eonnie” jawab Yoona.

“Kenapa kau kelihatan tidak bersemangat? Apa yang dikatakan ahjussi? Apa dia memarahimu?” tanya Yuri berturut-turut.

“Ani. Ahjussi hanya bertanya mengenai drama yang kuperankan.” jawab Yoona.
“Geurae? Ayo percepat langkah kakimu. Kita harus kembali latihan. Tadi menejer kita mengamuk.” ujar Yuri. “Jhinjjha? Kenapa bisa seperti itu?” tanya Yoona.

“Tadi dia ke ruang praktik kita untuk melihat perkembangan kita, karena hasilnya sama dengan sebelumnya, dia marah dan menyuruh kita lembur malam ini sebagai hukumannya.” jawab Yuri.

“Mwo? Akh….sudah kukatakan sebelumnya, kalian saja yang latihan tidak serius” kesal Yoona dan meninggalkan Yuri.

“Mwo?! Kya!! Kenapa kau menyalahkanku?!!” teriak Yuri dan mengejar langkah kaki Yoona.

.

.

@Ruang Praktik Suju
“Lihatlah, aku membawakan sesuatu untuk kalian” ujar Siwon sembari membawa beberapa bingkisan makanan.

“Donghae-ah, kemarilah” panggil Siwon ketika melihat Donghae memisahkan diri. Donghae segera meneguk mineralnya sebelum menghampiri Siwon.

“Kya…apa yang kau pikirkan? Kenapa sejak tadi kau lebih banyak melamun?” tanya Siwon. “Ani. Aku sedang memikirkan gerakan-gerakan apa yang akan kita tampilkan untuk album terbaru kita.” jawab Donghae.

“Dia pasti memikirkan namja yang akhir-akhir ini mendekati Yoona.” ucap Kyuhnhyun asal. Heecul langsung melototi Kyunhyun sembari bergumam kecil. “Hyeong, kau ingat hari ini hari apa?” tanya Kyunhyun sembari terseyum evil.

“Apa kau ingin mengerjaiku? Kau ingat dimana kau menaruh pspmu?” tanya Heecul. “Neo…? Apa kau sudah merenanakannya sejak awal?” tanya Kyunhyun,

“Aku sudah belajar dari kesalahanku. Kali ini itu tidak akan terulang lagi” ujar Heecul. “Hentikan ocehan kalian. Cepat habiskan makanan kalian. Kita harus segera latihan kembali” ujar Leeteuk.



*****


Seminggu Kemudian
@Dorm Suju
Sang raja siang mulai menampakkan cahayanya dengan malu-malu. Melalui jendela kaca, ia memancarkan cahayanya mencoba membangunkan namja-namja yang masih tidur dengan nyenyak di kamar mereka. Sang leader langsung terbangun ketika cahaya itu mulai menyinari wajahnya.

Ditatapnya jam dinding yang tepat berada di samping tempat tidurnya. Waktu menunjukkan pukul 06.15 a.m. Suasanan dorm sangat tenang seperti tidak aktivitas.

Malaikat tanpa sayap itu pun menatap ke tempat tidur yang berada tak jauh dari tempat tidunya. “O…kemana namja itu?” Leeteuk menatap ke sekeliling berusaha menemukan namja sipemilik bola mata yang teduh itu.

Dengan segera namja yang terkenal playboy itu bergegas keluar. “O…Donghae-ah, apa yang kau lakukan?” tanya Leeteuk sembari mengambil minman dari dalam kulkas. “Aku membuatkan sarapan untuk kalian.” Jawab Donghae.

“Kemana yang lainnya?” tanya Leeteuk sembari menatap Donghae. “Mereka belum bangun.” jawab Donghae seadanya. “Kya! Kya! Ada apa dengan matamu? Apa kau tidur larut semalam?” tanya Leeteuk menatap mata Donghae dengan jarak yang sangat dekat.

“Aku tidak bisa tidur.” jawab Donghae. “Apa karna dia?” tanya Leeteuk. Hanya bunyi pisau dan tatakan yang terdengar. Leeteuk menghembuskan nafas panjang.
“Sudahlah. Aku lelah jika kita membahas hal itu lagi. Aku akan membangunkan member yang lainnya.” Leeteuk pun meninggalkan dapur.

.

.

@Dorm Snsd
Seperti biasa, Taeyon, Hyeoyon dan Seohyun selalu berada di apur setiap paginya. Sementara Yuri, Sunny dan Tiffany bermalas-malasan di sofa ditemani acara tv kesayangan mereka. Lain halnya dengan Yoona, ia termangu memandangi bayangannya di depan cermin.
Yuri mengambil remote tv dan memindahkan chanelnya. “Kya! Apa yang kau lakukan?” tanya Tiffany kesal.

‘Pagi ini kami akan menyuguhkan berita yang sangat mengejutkan. Berita ini hadir dari sebuah girlband yang sangat terkenal di Korea Selatan maupun beberapa negara lainnya yaitu Snsd atau Girl Generation. Dan artis yang akan kita bahas adalah Im Yoona’
“Ige mwoya?” Tiffany segera membetulkan posisi duduknya.
“Apa aku tidak salah dengar?” tanya Teyon diikuti Hyeoyon dan Seohyun menuju ruang tengah.
“Yoong, kau diberitakan…” panggil Sunny. Yoona memejamkan matanya sejenak. Ia tahu hal ini akan terjadi. Dengan lemas ia melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
‘Yoona adalah yeoja yang sangat diidam-idamkan oleh para namja. Akhirnya ia jatuh ke pelukan Lee 
Seunggi. Berdasarkan foto-foto ini, terlihat Yoona yang akan pergi kencan bersama Lee Seunggi. 

Kedua agensi mereka juga membenarkan hal ini. Jadi sudah sipastikan kalau mereka benar-benar menjalin hubungan.’

Setelah mendengar berita itu, sontak semua member menatap Yoona dengan tatapan keheranan. “Ige mwoya?!!” tanya Sooyoung yang baru saja kembali dari membeli bahan-bahan makanan.

“Kenapa kau tidak memberitahu kami?” tanya Sunny lirih masih dengan ekspresi tak percaya. “Eonnie, ada apa denganmu?” tanya Seohyun yang juga masih tak percaya dengan berita yang baru saja di dengarnya.

Member snsd yang lain tak berani buka mulut. Mereka seperti baru saja tersambar petir mendengar berita itu.


*****


Donghae PoV
Berita pagi ini sangat menyesakkan di dadaku. Berkali-kali aku menghembuskan nafas panjang. Beberapa pasang bola mata menatap ke arahku. Seperti seorang pelaku kejahatan yang siap untuk dihakimi.

Dengan segera aku masuk ke kamarku berusaha menutupi ekspresiku. Namun aku adalah orang yang paling tidak bisa menyembunyikan perasaanku. Kusambar jacketku, mengambil kaca mata dan masker. Segera kutinggalkan kamarku yang berantakkan.

“Donghae-ah, kau mau kemana?” tanya Leeteuk hyeong. “Keluar” jawabku singkat dan meninggalkan  dorm. “Mau kemana dia?” tanya Siwon yang baru saja berpapasan denganku.
“Entahlah.” jawab Leeteuk hyeong yang masih bisa kudengar suaranya.
Aku melajukan kendaraanku dengan kecepatan tinggi. Pikiranku berkecamuk, wajahku sama sekali tidak memperlihatkan ekspresi bahagia. Aku menekuk sikuku yang bertengger di pintu mobil yang kubuka kacanya. Aku tidak tahu seperti apa tepatnya ekspresiku sekarang. Aku menghembuskan nafas berat. Nafas yang menyiratkan kesedihan yang mendalam.

Tidak lama kemudian aku pun tiba di sebuah restoran. Kupandangi restoran yang sedang ramai pengunjungnya itu dari kejauhan. Dengan mata yang berkaca-kaca kutatap seorang yeoja yang sudah berumur separuh baya dengan celemek khasnya. Segera aku menggerakkan bola mataku ke berbagai arah agar air mataku tidak tumpah. Setelah cukup sepi, aku pun keluar dari mobil dan menghampiri restoran eomma.

“O…Donghae-ah, apa kau sudah makan?” tanya eomma ketika melihat kedatanganku. Aku pun memeluk eomma seperti biasanya jika aku mampir ke restorantnya. “Apa kau ingin memakan kimchi?” tanya eomma, aku mengangguk pelan sambil tersenyum lembut. Kududukkan tubuhku di sebuah meja kosong. Mataku kembali berkaca-kaca memandangi nuansa kuning yang mengihiasi restaurant eomma.

“O…Donghae-ah…” panggil seorang namja dengan suaranya yang khas. Itu pasti Donghwa hyeong. Tebakanku tepat sekali. Ia langsung mendudukkan tubuhnya tepat di hadapanku.
“Hyeong, kau dari mana saja?” tanyaku, “Tadi aku mengunjungi kekasihku.” Jawabnya singkat.
“Kya…kapan kalian akan menikah, bukankah kalian terlalu lama pacaran. Apa kalian tidak bosan kencan terus o…?” tanya Donghaeku dengan nada setengah bercanda.
“Ne, eomma sudah tidak sabar ingin menimang cucu.” jawab eomma sembari menyajikan makanan untukku.  “Eomma sudah terlalu tua untuk itu.” tambah eomma sembari meraba-raba mukanya.
“Aku masih belum siap eomma, aku belum mapan.” jawab Donghwa hyeong. “Bagaimana denganmu, Donghae-ah. Kapan kau akan membuatkan cucu untuk eomma. Apa kau sudah punya calonnya?” tanya eomma sembari berbisik padaku.

“Apa yang eomma bicarakan. Aku masih belum puas dengan masa mudaku.” jawabku sembari tersenyum malu.

“Akh…kalian berdua sama saja.” ujar eomma. “Hae-ah” panggil eomma, “Ehm?” tanyaku. “Kenapa kau tidak mengajak Yoona kemari? Eomma merindukan anak perempuan eomma.” jawab eomma.
“Apa yang eomma bicarakan? Dia sudah memiliki kekasih, dia bukan lagi anak perempuan eomma.” sahutku. “Jhinjjha? Siapa kekasihnya?” tanya eomma.
“Seunggi” jawab Donghwa hyeong. “Hyeong, kau mendengar beritanya?” tanyaku. “Tentu saja.” jawabnya.

“Walaupun dia tidak menjadi kekasihmu, eomma tetap akan menganggapnya sebagai anak perempuan eomma. Dia juga tidak keberatan dengan hal itu” jawab eomma.
“Wanita tua itu, tetap saja ingin merasa muda” ujar Donghwa hyeong. “Kya!! Apa yang kau bicarakan o…?” eomma langsung menjitak kepala Donghwa hyeong yang berhasil membuatku tertawa lepas.
 Donghae PoV End



*****


Author PoV
Keesokkan Harinya
@Studio

“Kemana namja ikan itu?” Leeteuk terus saja menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. “Tidur dimana dia semalam?” tanya Eunhyuk. “Entahlah. Dia pergi tanpa memberitahukan arah yang akan ditujunya.” ujar Heecul.

“Aku tidak tahu bagaimana menghadapi namja itu. Dia terlalu sensitif.” tambah Heecul lagi. “Aku merasa dia adalah namja yang paling muda jika dihadapkan dengan urusan percintaan” tutur Kangin sembari mendudukkan tubuhnya di samping Leeteuk. “Huftt…Aku sangat mengkhawatirkannya” ujar Leeteuk.

Eunhyuk pun berusaha menghubungi Donghae namun ponselnya tidak aktif. “Ponselnya sejak semalam tidak aktif.” tutur Eunhyuk.
“Apa yang kalian lakukan disana?” tanya Donghae dari muka pintu ruang praktik. “Donghae-ah, kau dari mana saja o..?” tanya Leeteuk khawatir.
“Kau tidur dimana semalam namja bodoh?” tanya Eunhyuk sembari menghapiri Donghae dan menggandeng lehernya.

“Apa kalian pikir aku akan bunuh diri?” tanya Donghae disertai senyuman khasnya. “Neo, gwaenchanha?” tanya Siwon. “Lihatlah, aku baik-baik saja. Tidak ada cacat sedikit pun.” ujar Donghae dengan nada bercanda. Semua member suju pun tertawa lega melihat keadaan Donghae yang tampak baik-baik saja.

“Kenapa kalian tidak latihan?” tanya Donghae. “Kami mengkhawatirkanmu namja ikan. Kau tidak tahu, Leeteuk hyeong tidak tidur semalaman karena menunggumu.” ujar Kyunhyun.
“Jeongmalyo?? Aku tahu kalian semua sangat menyayangiku.” ujar Donghae sembari tersenyum manis. “Kau menyiksaku, babo. Apa kau tidak tau, appamu sudah menitipkanmu padaku” mata Leeteuk mulai berkaca-kaca. “Hyeong, kau terlalu serius menanggapinya. Aku hanya bercanda.Semalam aku tidur di tempat eomma.” jawab Donghae sembari memeluk Leeteuk.
Semua member terdiam. “Ada apa dengan kalian semua. Aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan” ujar Donghae.

“Aku akan membunuhmu jika kau melakukan hal yang tidak-tidak.” ancam Heecul.  “Ne, arratta.” Jawab Donghae.

.

.

@Ruang Praktik Snsd
“Malam ini aku dan beberapa member yang lainnya akan menghadiri sebuah acara. Apa kau akan ikut bersama kami?” tanya Suny. “Aku ada urusan lain” jawab Yoona sembari meliuk-liukkan tubuhnya. “Igo…Donghae oppa, apa kau sudah menghubunginya?” tanya Yuri ragu. Yoona pun menghentikan aktivitasnya. “Aku haus.” Yoona menyambar botol minumannya dan langsung meneguknya.

“Kya…kenapa kau tanyakan hal itu padanya?” tanya Tiffany setengah berbisik pada Yuri.
“Ani, hanya saja aku merasa Donghae oppa pasti terguncang mendengar berita kemarin” jawab Yuri.
“Dia sedang berusaha untuk menjauhkan diri dari Donghae oppa, jadi jangan ungkit lagi masalah itu” ujar Tiffany. “Baiklah. Aku tidak akan lagi menyebut-nyebut nama Donghae oppa.” ujar Yuri.
“Aku ingin keluar sebentar. Jika Taeyon eonnie mencariku, bilang saja kalau aku ke toilet” ujar Yoona sebelum meninggalkan ruang praktik.

“Mau kemana dia?” tanya Hyeoyon yang baru saja berpapasan dengan Yoona. “Molla. Akh…sudahlah, ayo kita latihan” ujar Yuri.




*****



Sang kegelapan mulai menguasai dunia, lampu-lampu berderetan di sisi jalan raya. Suara kendaraan berhasil mengoyak kesunyian malam yang dihiasi awan dan dedaunan yang berterbangan ke berbagai arah.

Ruang praktik suju sejak tadi sudah gelap yang menandakan sudah tidak ada lagi aktivitas. Lain halnya dengan ruang praktik snsd, sebagian lampu masih menyala. Seorang staff mendatangi tempat itu karena waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 p.m namun ruangan itu belum juga gelap.
“O…kau sedang latihan?” tanya salah seorang staff yang berhasil menghentikan aktivitas Yoona.

“Mian, aku latihan malam-malam. Sebentar lagi aku akan pulang.” ujar Yoona. “Baiklah. Aku harap kau tidak akan pulang terlalu larut” ucap staff tersebut. “Ne” jawab Yoona.
Tepat pukul 23.30 p.m. Yoona menghentikan aktivitasnya dan mengemasi barang-barangnya. Setelah itu ia pun meninggalkan ruangan yang gelap itu. Yeoja yang terkenal paling kuat di antara member lain itu menunggu taksi karena vannya sudah lama pergi.

“Apa kau sudah tidur?” sebuah pesan datang dari seorang namja melalui ponsel kuning kesayangannya. “O..Seunggi oppa?” ucap Yoona tak percaya. “Aku sudah berada di tempat tidurku dan berusaha memejamkan mataku” balas Yoona. “Jhinjjha? Apa aku mengganggumu?” tanya Seunggi.

“Aniya, aku juga kesulitan memejamkan mataku malam ini. Kuharap kau bersedia menemaniku.” balas Yoona.

“Baiklah, aku menikmati semua ini.” balas Seunggi. “Terima kasih karen telah bersedia membantuku” balas Yoona.

“Sebenarnya ini bukan hanya membantu. Tapi seperti inilah peasaanku sebenarnya. Aku sudah lama menyukaimu. Lima tahun ini aku menahan perasaanku karena kau tengah menjalin hubungan dengan Lee Donghae” balas Seunggi.

Yoona tertegun membaca pesan singkat itu. Ia menatap awan-awan yang berlarian membentuk gumpalan. Sepertinya hujan akan turun. Beberapa kendaraan mulai menepi dari jalan raya. Dua orang namja tampak berbincang-bincang sambil sesekali menatap Yoona. Yoona tidak merasa curiga sama sekali.

Tiba-tiba saja ponsel Yoona berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk. Yoona mengabaikannya tanpa mengetahu siapa yang menelponnya. Tidak lama kemudian ponsel Yoona lagi-lagi berdering.

“Aku sedang tidak ingin menerima telepon dari siapa pun” jawab Yoona sembari mematikan ponselnya.
Dua namja yang berdiri tidak jauh darinya pun menghampiri dirinya yang tengah kebosanan menunggu bis.

“Permisi. Apa kau juga menunggu bis?” tanya salah satu dari namja itu. “Ne” jawab Yoona tanpa merasa curiga sama sekali. Kedua namja itu tersenyum sinis.
“Kami juga. Tadi beberapa orang mengatakan kalau selarut ini, tidak akan ada lagi bis disini.” ujar namja itu. “Jinjjha?” tanya Yoona.

“Ne, tapi aku tau di halte mana kita harus menunggu bis yang masih jalan selarut ini” ujar namja itu. 

“Dimana?” tanya Yoona.

“Ikutlah denganku” ajak namja itu. Yoona tampak berpikir, tidak lama kemudian ia pun menerimanya.

.

.

“Yoona belum kembali sejak tadi siang” Yuri mengirim pesan singkat pada Donghae. Setelah mengetahui hal itu, dengan segera Donghae menyambar jacketnya dan topinya. Ia berlari keluar. 

Berkali-kali ia mencoba menghubungi Yoona namun ponsel Yoona tidak aktif. Donghae segera 
melajukan kendaraannya menuju studio.

“Yoong, kau dimana?” batin Donghae khawatir. Tiba-tiba saja ponsel Donghae berdering yang menandakan ada sebuah panggilan masuk. Ia pun segera menjawabnya, “Hyeong…” ujar Donghae.

“Donghae-ah, apa kau sudah menemukan Yoona?” tanya Leeteuk. “Belum.” jawab Donghae. Aku, Kangin dan Eunhyuk sedang menuju studio. Kami akan mencarinya disana. Sebaiknya kau cari dia di jalan sekitar studio.” suruh Leeteuk.

“Baiklah.” Donghae pun segera menambah kecepatan mobil yang tengah dikendarainya.
Setelah cukup lama menyusuri jalan di sekitar studio, entah angin apa yang membawanya, ia memilih jalan kaki menelusuri gang-gang kecil.

“Yoong…!!!” panggil Donghae dengan mengarahkan suara ke berbagai arah. “Yoong…” panggil Donghae lagi. Donghae berlari mengikuti kata hatinya. Tanpa ia sadari ada sebuah mobil persimpangan yang membuatnya tertabrak.

Namja ikan itu pun terpental. “Akh….” ia meringis kesakitan. Namja pemilik bola mata yang teduh itu kembali berlari berusaha dengan sekuat tenaga karena tubuhnya sudah melemah.
Darah bercucuran di kepalanya, lengan dan kaki, namun ia masih ngotot mencari yeoja rusa yang hilang di telan malam.

“Yoona-ah…!!!” Donghae berteriak dengan suara yang sudah tidak lantang lagi. Ia kembali membelah gang-gang kecil. Sampai akhirnya ia mendengar suara teriakan yang diprediksinya kalau itu adalah suara yeoja yang dicarinya.

“Yoong…” panggil Donghae ketika berhasil menemukan yeoja yang memiliki rambut sebahu itu tengah terpojok di sebuah gang kecil. Kedua namja yang bertubuh besar itu pun menoleh ke asal sumber suara. Yoona sangat kaget melihat penampilan Donghae.

“Siapa dia?” tanya salah satu dari namja itu. “Entahlah. Mungkin dia penduduk sini.” ujar namja satunya. Donghae segera berlari ke arah namja-namja itu dan mencoba melakukan perlawanan.
Karena merasa kewalahan, tanpa pikir panjang, namja yang senang dipanggil pangeran itu pun menarik yeoja berkulit putih itu.

Namja-namja itu tidak tinggal diam, dia segera mengejar kedua sijoli itu. Disela larinya, Donghae merogoh sakunya berusaha mengambil ponselnya. Namun sial, ponselnya jatuh. “Aish…” decaknya.
Ia pun segera meninggalkan ponsel itu. Sampai akhirnya tiba di persimpangan jalan. Donghae berlari ke jalan yang gelap dan memilih sembunyi karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk berlari.



*****


@Dorm Snsd
Taeyon mondar mandir di ruang tengah. Sunny menggigit kukunya menahan gelisah. Member suju yang lain sedang berusaha menghubungi Donghae dan Yoona namun hasilnya nihil.
“Sampai kapan kita akan menunggu seperti ini?” tanya Siwon sembari berdiri. “Kau mau kemana?” tanya Ryeowook. “Aku harus ikut mencari namja bodoh itu.” jawab Siwon yang kemudian berjalan keluar. “Hyeong…” panggil Ryeowook yang kemudian beranjak mengikuti Siwon.

.

.

“Hahhh….hahh….hahh….” hembusan nafas yang tersengal-sengal berkali-kali keluar dari mulut Donghae. Yoona hanya terdiam memperhatikan namja yang di sampingnya berlumuran darah.

“Oppa…” panggil Yoona lirih

“Yeoja bodoh. Kenapa kau tidak memanggil pangeranmu?” tanya Donghae dengan nada setengah lirih. “Ne?” tanya Yoona keheranan. “Seunggi maksudku. Kau bisa menghubunginya. Tapi kenapa kau mematikan ponselmu?” tanya Donghae dengan ekspresi setengah kesal karena khawatir.

“Ini sudah malam. Aku tidak mungkin merepotkannya.” jawab Yoona lirih. “Lalu kalau kau tahu kalau ini sudah malam kenapa kau masih disana? Seperti orang bodoh.” Donghae langsung membuang muka.

Yoona pun terdiam karena dia tahu kalau dirinya salah. “Oppa…” ujar Yoona lirih setelah cukup lama keheningan menyelimuti keduanya.

“Wae?” tanya Donghae dingin. “Kau berdarah” jawab Yoona. Donghae pun baru menyadari kalau tubuhnya dilumuri darah. Yoona memegang lengan Donghae.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Donghae hati-hati. Yoona pun mengelap darah Donghae dengan hoodinya yang masih dikenakannya.

Berkali-kali dia menggosokkan lengannya ke lengan Donghae agar darah-darah itu bekurang. Setelah cukup bersih lengan Donghae, Yoona mengelap darah di kening Donghae.

Cukup sulit mengelap darah dibagian itu dengan hoodie di bagian lengannya sehingga Yoona pun mendekatkan dirinya pada Donghae. Karena hal itu jarak hidung Donghae dan Yoona pun sangat dekat.

Keduanya langsung salah tingkah. Yoona segera menarik kepalanya dan mengalihkan pandangannya ke depan.

“Yoongi-ah…” Donghae memanggil Yoona dengan panggilan kesayangannya. Sontak Yoona menoleh.
“Mian…” Donghae pun mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Yoona. Yoona pun mulai memejamkan matanya ketika hembusan nafas Donghae menyapu lembut wajahnya.

Sebuah kecupan pun mendarat di bibir tipis Yoona. Cukup lama dengan posisi menempel, Donghae pun mulai membuka mulutnya. Tak disangka Yoona membalas permainan Donghae dan keduanya melakukan ciuman lidah.

.

.

“Bukankah ini ponsel Donghae?” tanya Leeteuk pada Kangin. “Pasti mereka ada di sekitar sini” ujar Kangin. “Bagaimana kalau kita berpencar?” tawar Leeteuk. “Donghae-ah…!!” panggil Leeteuk. Tidak ada sahutan. “Donghae…! Lee Donghae….!!!” teriak Kang in. Mendengar namanya di panggi, Donghae langsung melepas lumatannya. Keduanya pun segera membetulkan posisi mereka.
Donghae pun berdiri namun segera Yoona menarik lengannya. “Itu Leeteuk hyeong…” ujar Donghae lembut berusaha menenangkan Yoona.

Yoona pun akhirnya ikut berdiri. Keduanya pun mulai keluar dari persembunyian mereka. “O…Donghae-ah…kau kah itu?” tanya Leeteuk mencoba memastikan. Donghae menganggu pelan dan tersenyum.

“Donghae-ah…” Leeteuk berlari dan langsung memeluknya. “Namja bodoh…kenapa kau berdarah…?” tanya Leeteuk khawatir. “Tadi aku tidak sengaja menabrak mobil.” jawab Donghae.
Leeteuk pun melepas pelukannya dan mengacak rambut dongsaeng kesayangannya itu.

“Yoong, kau baik-baik saja?” tanya Leeteuk. “Ne, oppa. Aku baik-baik saja. Mian aku merepotkan kalian” jawab Yoona. “Sudahlah. Ayo kembali. Ini sudah malam”ujar Leeteuk



*****


“Mwo?!!!” tanya Taeyon tak percaya. “Kau gila.” ujar Hyoyeon. “Aku tidak percaya ini.” tutur Yuri. “Eonnie, bagaimana kau bisa…” Seohyun ragu untuk menyelesaikan kata-katanya.
“Jadi selama ini hubunganmu dengan Seunggi oppa hanya palsu?” tanya Sunny.
“Ne, eonnie. Mian semuanya. Aku tidak bisa memberitahu kalian dari awal karena ahjussi menyuruhku untuk merahasiakan ini” jawab Yoona.

“Bagaimana mungkin kau melakukan itu pada kami? kami bahkan sudah seperti keluargamu sendiri.” ujar Tiffany.

“Mian eonnie. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kalian.” ujar Yoona. “Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?” tanya Sooyoung lirih, hanya dia yang bisa mengontrol emosinya.

“Aku tidak tau eonnie, sepertinya aku tidak bisa berhenti dengan mudah. Aku sudah terlanjur melakukannya.” jawab Yoona. “Bagaimana dengan Seunggi oppa? Apa dia mengetahui semuanya?” tanya Sooyoung lagi. “Memang sejak awal kedua belah pihak yang merancang semua itu” jawab Yoona.

“Maksudmu mereka bekerja sama?!” tanya Taeyon. “Ne” Yoona mengangguk pelan. “Bagaimana dengan perasaanmu? Apa kau menyukainya?” tanya Yuri. “Aku akan berusaha untuk menyukainya.” jawab Yoona.

“Kau bodoh. Mengorbankan perasaanmu demi sebuah ketenaran. Aku tidak habis pikir” ujar Yuri dengan nada putus asa.

Yoona PoV
Bodoh mungkin kata yang tepat untukku. Sebuah kebohongan kulakukan demi rating dramaku. Aku mengorbankan perasaanku. Aku tidak tahu kapan hubungan palsu ini akan berakhir. Aku hanya bisa menjalaninya tanpa tahu kapan akhirnya. Namun adegan tetaplah sebuah adegan. Aku berharap aku bisa menyukai namja yang ada di sampingku saat ini.

END

Bagaimana readers…? Mian ya kalau endnya kurang bagus. Author sudah kehabisan ide mau buat yang gimana. Soalnya author dikejar tugas readers…jadi akhir ceritanya tidak maksimal. Mianhae, jeongmal mianhae…

1 comment:

  1. dan aku berharap Yoong Eonnie dan si LSG hanya pura-pura. aamiin

    ReplyDelete